Pertanyaan

Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) sedikit banyak mempengaruhi stabilitas nasional. Berbagai upaya dilakukan untuk meredam pemberontakan tersebut, salah satunya dengan mengirimkan dr. Leimena sebagai mediator antara RMS dan Indonesia (RIS). Akan tetapi upaya ini berujung kegagalan sebab….

ditolak oleh pemimpin RMS
akses menuju Maluku mengalami hambatan
pasukan dr. Leimena tidak berhasil menemui anggota RMS
kurangnya persiapan militer dalam menghadapi tentara RMS
pemimpin RMS sudah terlebih dahulu mengadakan kerja sama dengan pihak Sekutu, terutama Inggris

D. Setiadi

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil, mantan Jaksa Agung NIT. Gerakan ini tidak hanya bertujuan untuk memisahkan diri dari NIT, melainkan juga bertujuan untuk membentuk negara sendiri yang terpisah dari RIS. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meredam pemberontakan ini yaitu dengan mengirimkan dr. Leimena untuk melakukan diplomasi. Akan tetapi, misi damai tersebutditolak oleh dr. Soumokil bahkan Soumokil pun mencoba meminta bantuan, perhatian, dan pengakuan dari dunia luar, terutama dari negeri Belanda dan Amerika Serikat. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini bukannya hanya dari pihak pemerintah saja akan tetapi masyarakat Maluku pun ikut membantu mencoba mencari penyelesaiannya.

Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil, mantan Jaksa Agung NIT. Gerakan ini tidak hanya bertujuan untuk memisahkan diri dari NIT, melainkan juga bertujuan untuk membentuk negara sendiri yang terpisah dari RIS. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meredam pemberontakan ini yaitu dengan mengirimkan dr. Leimena untuk melakukan diplomasi. Akan tetapi, misi damai tersebut ditolak oleh dr. Soumokil bahkan Soumokil pun mencoba meminta bantuan, perhatian, dan pengakuan dari dunia luar, terutama dari negeri Belanda dan Amerika Serikat. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini bukannya hanya dari pihak pemerintah saja akan tetapi masyarakat Maluku pun ikut membantu mencoba mencari penyelesaiannya.