Iklan

Pertanyaan

Pemberontakan PRRI/PERMESTA terjadi di beberapa daerah salah satunya di Sumatera Barat. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, pemerintah melancarkan Operasi 17 Agustus di bawah pimpinan Kolonel Ahmad Yani dengan sasaran mengamankan wilayah Sumatera Barat. Namun, sebelum dilaksanakannya Operasi 17 Agustus, terlebih dahulu dilakukan usaha untuk menguasai wilayah Riau sebab….

Pemberontakan PRRI/PERMESTA terjadi di beberapa daerah salah satunya di Sumatera Barat. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, pemerintah melancarkan Operasi 17 Agustus di bawah pimpinan Kolonel Ahmad Yani dengan sasaran mengamankan wilayah Sumatera Barat. Namun, sebelum dilaksanakannya Operasi 17 Agustus, terlebih dahulu dilakukan usaha untuk menguasai wilayah Riau sebab….

  1. merupakan pusat instalasi minyak asing

  2. geografis Riau yang berdekatan dengan Sumatra Barat

  3. pihak Sekutu yang diwakili oleh Inggris telah tiba di Riau

  4. terdapat beberapa tokoh politik Indonesia yang berhasil ditawan oleh Dewan Banteng di Riau

  5. Dewan Banteng telah berhasil menguasai Riau sehingga dikhawatirkan pemberontakan akan semakin meluas

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

15

:

37

:

32

Klaim

Iklan

D. Setiadi

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

Jawaban terverifikasi

Jawaban

pemerintah dan KSAD memutuskan untuk melancarkan operasi militer yang dinamakan dengan Operasi 17 Agustus di bawah pimpinan Kolonel Achmad Yani. Operasi ini merupakan gabungan dari AD, AL, dan AU. Pada tanggal 17 April 1958, kota Padang dapat dikuasai. Operasi dilanjutkan ke Bukittinggi, dan pada tanggal 4 Mei kota ini pun berhasil dikuasai. Namun, sebelum dilaksanakannya Operasi 17 Agustus, terlebih dahulu dilakukan usaha untuk menguasai daerah Riau sebab Riau merupakan pusat instalasi-instalasi minyak asing sehingga pihak asing seperti Amerika Serikat tidak mempunyai alasan untuk ikut campur. Untuk itu, dilancarkan Operasi Tegas di bawah pimpinan Letkol Kaharudin Nasution. Pada tanggal 12 Maret, Pekanbaru berhasil dikuasai.

pemerintah dan KSAD memutuskan untuk melancarkan operasi militer yang dinamakan dengan Operasi 17 Agustus di bawah pimpinan Kolonel Achmad Yani. Operasi ini merupakan gabungan dari AD, AL, dan AU. Pada tanggal 17 April 1958, kota Padang dapat dikuasai. Operasi dilanjutkan ke Bukittinggi, dan pada tanggal 4 Mei kota ini pun berhasil dikuasai. Namun, sebelum dilaksanakannya Operasi 17 Agustus, terlebih dahulu dilakukan usaha untuk menguasai daerah Riau sebab Riau merupakan pusat instalasi-instalasi minyak asing sehingga pihak asing seperti Amerika Serikat tidak mempunyai alasan untuk ikut campur. Untuk itu, dilancarkan Operasi Tegas di bawah pimpinan Letkol Kaharudin Nasution. Pada tanggal 12 Maret, Pekanbaru berhasil dikuasai.

Pembahasan

PRRI di Sumatera Barat di pimpin oleh Achmad Husein. Pada tanggal 15 Februari 1958, Achmad Husein memproklamasikan “Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia” (PRRI) dengan Syafruddin Prawiranegara sebagai Perdana Menterinya. Akibat tindakan tersebut, pemerintah pusat mencoba melakukan beberapa upaya seperti melakukan musyawarah, namun kurang berhasil. Oleh karena itu, pemerintah dan KSAD memutuskan untuk melancarkan operasi militer yang dinamakan dengan Operasi 17 Agustus di bawah pimpinan Kolonel Achmad Yani. Operasi ini merupakan gabungan dari AD, AL, dan AU. Pada tanggal 17 April 1958, kota Padang dapat dikuasai. Operasi dilanjutkan ke Bukittinggi, dan pada tanggal 4 Mei kota ini pun berhasil dikuasai. Namun, sebelum dilaksanakannya Operasi 17 Agustus, terlebih dahulu dilakukan usaha untuk menguasai daerah Riau sebab Riau merupakan pusat instalasi-instalasi minyak asing sehingga pihak asing seperti Amerika Serikat tidak mempunyai alasan untuk ikut campur. Untuk itu, dilancarkan Operasi Tegas di bawah pimpinan Letkol Kaharudin Nasution. Pada tanggal 12 Maret, Pekanbaru berhasil dikuasai.

PRRI di Sumatera Barat di pimpin oleh Achmad Husein. Pada tanggal 15 Februari 1958, Achmad Husein memproklamasikan “Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia” (PRRI) dengan Syafruddin Prawiranegara sebagai Perdana Menterinya. Akibat tindakan tersebut, pemerintah pusat mencoba melakukan beberapa upaya seperti melakukan musyawarah, namun kurang berhasil. Oleh karena itu, pemerintah dan KSAD memutuskan untuk melancarkan operasi militer yang dinamakan dengan Operasi 17 Agustus di bawah pimpinan Kolonel Achmad Yani. Operasi ini merupakan gabungan dari AD, AL, dan AU. Pada tanggal 17 April 1958, kota Padang dapat dikuasai. Operasi dilanjutkan ke Bukittinggi, dan pada tanggal 4 Mei kota ini pun berhasil dikuasai. Namun, sebelum dilaksanakannya Operasi 17 Agustus, terlebih dahulu dilakukan usaha untuk menguasai daerah Riau sebab Riau merupakan pusat instalasi-instalasi minyak asing sehingga pihak asing seperti Amerika Serikat tidak mempunyai alasan untuk ikut campur. Untuk itu, dilancarkan Operasi Tegas di bawah pimpinan Letkol Kaharudin Nasution. Pada tanggal 12 Maret, Pekanbaru berhasil dikuasai.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

22

Iklan

Pertanyaan serupa

Alasan banyaknya pemimpin militer PRRI dan Permesta menyerahkan diri dan mengakhir gerakan PRRI dan Permesta tahun 1961 adalah ….

2

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia