Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan salah satu partai politik revolusioner Indonesia yang memiliki peran penting dalam perjuangan pergerakan nasional Indonesia. Gerakan perjuangan PKI bersifat radikal dan mengedepankan cara-cara kekerasan untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat pribumi terhadap kekuasaan kolonial.
Aksi pemberontakan PKI berawal di Jakarta dan Tangerang pada tanggal 12 November 1926. Pemberontakan PKI pada tahun 1926 meluas hingga ke karisidenan Banten, Bandung, Priangan Timur, Surakarta, Kediri, Banyumas, Pekalongan, dan Kedu. Pola pemberontakan di daerah-daerah tersebut hampir sama dengan pola pemberontakan PKI di Jakarta.
Sayangnya, pemberontakan PKI pada tahun 1926-1927 mengalami kegagalan. Pada akhir masa pemberontakan, Belanda melakukan penangkapan massal, pemenjaraan, pembunuhan, dan pembuangan terhadap anggota PKI. Pada akhirnya, PKI mengalami kehancuran dan seluruh gerakan revolusioner radikal Indonesia dibekukan oleh pemerintah kolonial Belanda.
Dengan demikian, pemberontakan PKI di Indonesia pada tahun 1926 menyebabkan terjadinya penindasan terhadap pergerakan nasional oleh pemerintah kolonial sebab keberadaan komunis dianggap membahayakan bagi Belanda karena terkait pemberontakan PKI 1926-1927, sehingga Belanda melakukan penindasan terhadap para tokoh dan pengikut PKI.