Pak Darmin adalah seorang penjual keripik keliling dengan penghasilan yang seadanya. Anaknya, Agus, berhasil kuliah karena mendapat beasiswa. Agus mampu membantu Pak Darmin berinovasi dalam pembuatan keripik dan menjual secara daring. Keripik Pak Darmin kemudian dikenal luas dan omset penjualannya pun meningkat. Kesuksesan Pak Darmin tersebut membuat beberapa tetangganya tidak senang dan mencurigai usaha yang dilakukan Pak Darmin. Berdasarkan ilustrasi tersebut, hubungan yang terjadi antara mobilitas sosial dan konflik sosial adalah ...

Pembahasan

Poin soal adalah hubungan antara mobilitas sosial dan konflik sosial. Pak Darmin seorang penjual keripik keliling yang berpenghasilan sedikit. Ia memiliki anak, Agus, yang berkuliah karena mendapatkan beasiswa. Dengan ilmunya yang diperolehnya di perkuliahan, Agus membantu Pak Darmin berinovasi dalam pembuatan keripik dan menjual secara daring sehingga keripik Pak Darmin dikenal luas dan pendapatannya pun meningkat. Dalam hal ini, Pak Darmin mengalami mobilitas vertikal naik karena adanya inovasi dalam mengembangkan usaha keripik tersebut . Namun, mengetahui hal tersebut, tetangga Pak Darmin tidak senang dan mencurigai usaha yang dilakukan Pak Darmin . Tindakan yang dilakukan oleh tetangga Pak Darmin dapat memicu terjadinya konflik karena kecemburuan dan prasangka buruk terhadap usaha yang dijalankan Pak Darmin . Kecemburuan itu muncul karena perasaan tidak senang atau iri hati karena belum mampu mengubah kedudukan sosialnya menjadi lebih tinggi di masyarakat . Sehingga, mobilitas sosial yang dialami oleh individu, seperti Pak Darmin, dapat memicu terjadinya konflik apabila individu maupun kelompok lainnya memiliki kecemburuan atau iri hati dan prasangka yang buruk terhadap perubahan kedudukan individu lain . Dengan demikian, hubungan antara mobilitas sosial dan konflik sosial adalah ketidakmampuan anggota kelompok lain untuk melakukan mobilitas sosial menimbulkan perasaan iri hati . Jadi, jawaban yang tepat adalah B.