a. Jumlah mol HCI adalah 20 mmol
b. Molaritas dikalikan volume larutan, M x V=n (mol)=tetap
c. Molaritas larutan mula-mula, M1 = 0,5 M
d. Volume larutan mula-mula, V1 = 40 ml
e. Molaritas larutan setelah diencerkan, M2 = 0,2 M
f. M2 > M1 berarti volume larutan harus ditambahkan air.
Untuk memenuhi kebutuhan suatu reaksi, seringkali dilakukan pengenceran suatu larutan. Pengenceran larutan dilakukan dengan cara menambah zat pelarut seperti air, tetapi jumlah mol zat terlarut tetap, sehingga kemolaran larutan yang telah diencerkan akan menjadi lebih kecil. Pada pengenceran, berlaku hubungan berikut.
n = M x V = tetap
Sebagai cootoh, sesuai kebutuhan larutan, sebanyak 40 ml HCI 0,5 M harus diencerkan menjadi larutan HCI 0,2 M; maka pada larutan tersebut perlu ditambahkan air.
Ketika dilakukan proses pengenceran, jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran. Sehingga dapat kita rumuskan untuk molaritas pengenceran adalah sebagai berikut :
mol1n1M1×V1===mol2n2M2×V2
Keterangan :
- V1 adalah Volume sebelum pengenceran
- M1 adalah molaritas sebelum pengenceran
- V2 adalah volume sesudah pengenceran
- M2 adalah molaritas sesudah pengenceran
Mol HCl adalah
n===M×V0,5×40 ml20 mmol