Iklan

Iklan

Pertanyaan

Pada masa perang kemerdekaan, di Sulawesi Selatan lahir berbagai macam laskar. Sesudah Perang Kemerdekaan berakhir, para gerilyawan ini membentuk Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS). KGSS meminta agar para gerilyawan diterima menjadi anggota TNI/APRIS. Namun, pemerintah menolak permintaan ini sebab….

Pada masa perang kemerdekaan, di Sulawesi Selatan lahir berbagai macam laskar. Sesudah Perang Kemerdekaan berakhir, para gerilyawan ini membentuk Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS). KGSS meminta agar para gerilyawan diterima menjadi anggota TNI/APRIS. Namun, pemerintah menolak permintaan ini sebab….

  1. kuota untuk menjadi anggota TNI/APRIS terbatas

  2. pernah menjalani kerja sama dengan tentara KNIL

  3. tidak bersedia ditempatkan di daerah-daerah terpencil

  4. anggota KGSS dianggap sebagai mata-mata Belanda dan Sekutu

  5. anggota gerilyawan tidak memenuhi syarat menjadi anggota TNI/APRIS

Iklan

M. Ifdlol

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Semarang

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Setelah Perang Kemerdekaan berakhir, pasukan KGSS meminta agar mereka dijadikan sebagai anggota TNI/APRIS dan Divisi (Brigade) Hasanuddin dengan Kahar Muzakar sebagai panglimanya. Namun sayangnya, pemerintah tidak mengambulkan permintaan ini sebab pemerintah hanya menerima anggota KGSS yang memenuhi syarat untuk dinas militer. Apabila ada yang tidak lolos, pemerintah mengambil kebijakan untuk menyalurkan berkas gerilyawan tersebut ke Corps Tjadangan Nasional (CTN). Beberapa gerilyawan setuju sehingga pada tanggal 24 Maret 1951, beberapa battalion CTN secara resmi dilantik. Akan tetapi, Kahar Muzakar sendiri menolak kebijakan ini.

Setelah Perang Kemerdekaan berakhir, pasukan KGSS meminta agar mereka dijadikan sebagai anggota TNI/APRIS dan Divisi (Brigade) Hasanuddin dengan Kahar Muzakar sebagai panglimanya. Namun sayangnya, pemerintah tidak mengambulkan permintaan ini sebab pemerintah hanya menerima anggota KGSS yang memenuhi syarat untuk dinas militer. Apabila ada yang tidak lolos, pemerintah mengambil kebijakan untuk menyalurkan berkas gerilyawan tersebut ke Corps Tjadangan Nasional (CTN). Beberapa gerilyawan setuju sehingga pada tanggal 24 Maret 1951, beberapa battalion CTN secara resmi dilantik. Akan tetapi, Kahar Muzakar sendiri menolak kebijakan ini.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Kebijakan pemerintah RI yang berdampak pada pengurangan angkatan perang secara adalah pemberlakuan....

45

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia