Jawaban yang tepat dari pertanyaan di atas adalah D.
Untuk lebih detailnya, yuk pahami penjelasan berikut:
Pada saat Presiden Suharto naik sebagai pemimpin Indonesia pada tahun 1967, kondisi pangan Indonesia sangat buruk. Pada masa ini, asupan kalori rata-rata rakyat Indonesia sangat rendah, yaitu hanya sebesar 80% dari kebutuhan dasar. Melihat kondisi ini, prioritas utama pemerintahan Presiden Suharto adalah mengembangkan pertanian pangan dengan meningkatkan produksi bahan makanan pokok untuk produksi domestik.
Pada Pelita I yang dicanangkan untuk periode 1969-1974, titik berat diberikan pada bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar keterbelakangan ekonomi melalui proses pembaharuan bidang pertanian. Prioritas pertanian ini dilanjutkan pada Pelita II (1 April 1974 – 31 Maret 1979) dan Pelita III (1 April 1979 – 31 Maret 1984). Pembaruan ini dilakukan dengan penggunaan teknologi pangan yang biasa disebut dengan Revolusi Hijau.
Dalam pelaksanaannya, pemerintah menyediakan dan memberikan subsidi untuk pupuk, pestisida, dan irigasi, yang membantu meningkatkan hasil panen dan produksi. Petani diberi kredit dengan syarat yang ringan, dan dibantu dengan program seperti penyuluhan pertanian, yang dimaksudkan untuk membantu petani menerapkan teknologi baru dan varietas padi yang dikembangkan di negara-negara tetangga Filipina, Thailand, dan Malaysia. Terutama adalah varietas padi yang dikembangkan oleh IRRI (International Rice Research Institute, Institur Penelitian Padi Internasional) yang berbasis di Los Banos, Filipina.
Selain itu, pemerintah banyak berinvestasi di infrastruktur pedesaan, seperti saluran irigasi, pasokan air, jembatan, jalan raya, dan jalan raya utama. Program lain untuk sekolah dasar, pusat kesehatan, pasar, dan reboisasi juga didirikan. Pada tahun 1978, program untuk membangun infrastruktur lokal berjumlah 12% dari anggaran pembangunan nasional, sebuah dampak positif dari pentingnya beras terhadap stabilitas politik. Pada tahun 1984, produksi beras yang mencukupi konsumsi domestik (swasembada beras) untuk pertama kalinya bisa dicapai.