Iklan

Pertanyaan

Pada bulan apakah Sunan Gunung Jati menyerang Sunda Kelapa?

Pada bulan apakah Sunan Gunung Jati menyerang Sunda Kelapa?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

05

:

11

:

11

Klaim

Iklan

I. Uga

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

Sunan Gunung Jatimenyerang Sunda Kelapa dengan mengirimkan utusan yang dipimpin oleh Fatahillah pada tanggal22 Juni 1527.

Sunan Gunung Jati menyerang Sunda Kelapa dengan mengirimkan utusan yang dipimpin oleh Fatahillah pada tanggal 22 Juni 1527.

Pembahasan

Sunan Gunung Jati berbeda dengan kebanyakan Wali Songo, dia bukan sekadar alim, melainkan juga pemimpin politik (amir). Kekuasaannya di Cirebon bermula setelah berhasil menyebarkan Islam di wilayah-wilayah Banten.Sunan Gunung Jati naik menggantikan adipati sebelumnya sebagai penguasa Cirebon. Selama menduduki jabatan di Keraton Pakungwati, dia meningkatkan kekuatan maritim armada Cirebon. Di samping itu, sentra-sentra Islam juga dibangunnya, antara lain berupa Masjid Merah Panjunan (1480) dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa (1500).Di lapangan, muncul sosok Fatahillah yang memimpin aliansi Cirebon-Demak. Beberapa sumber menyebutkan panglima asal Pasai ini masih berkerabat dengan Sunan Gunung Jati. Pada akhir 1526, pasukan Fatahillah dapat menaklukkan Banten. Putra Sunan Gunung Jati, Hasanuddin, menjadi wali penguasanya. Satu tahun kemudian, Fatahillah mulai bergerak menyerang basis Portugis di Sunda Kelapa.Pada tanggal 22 Juni 1527 pasukan gabungan Demak-Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah (Faletehan) merebut Sunda Kelapa. Tragedi tanggal 22 Juni inilah yang hingga kini selalu dirayakan sebagai hari jadi kota Jakarta. Sejak saat itu nama Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta. Dengan demikian, Sunan Gunung Jatimenyerang Sunda Kelapa dengan mengirimkan utusan yang dipimpin oleh Fatahillah pada tanggal22 Juni 1527.

Sunan Gunung Jati berbeda dengan kebanyakan Wali Songo, dia bukan sekadar alim, melainkan juga pemimpin politik (amir). Kekuasaannya di Cirebon bermula setelah berhasil menyebarkan Islam di wilayah-wilayah Banten. Sunan Gunung Jati naik menggantikan adipati sebelumnya sebagai penguasa Cirebon. Selama menduduki jabatan di Keraton Pakungwati, dia meningkatkan kekuatan maritim armada Cirebon. Di samping itu, sentra-sentra Islam juga dibangunnya, antara lain berupa Masjid Merah Panjunan (1480) dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa (1500). Di lapangan, muncul sosok Fatahillah yang memimpin aliansi Cirebon-Demak. Beberapa sumber menyebutkan panglima asal Pasai ini masih berkerabat dengan Sunan Gunung Jati. Pada akhir 1526, pasukan Fatahillah dapat menaklukkan Banten. Putra Sunan Gunung Jati, Hasanuddin, menjadi wali penguasanya. Satu tahun kemudian, Fatahillah mulai bergerak menyerang basis Portugis di Sunda Kelapa. Pada tanggal 22 Juni 1527 pasukan gabungan Demak-Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah (Faletehan) merebut Sunda Kelapa. Tragedi tanggal 22 Juni inilah yang hingga kini selalu dirayakan sebagai hari jadi kota Jakarta. Sejak saat itu nama Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta.space

Dengan demikian, Sunan Gunung Jati menyerang Sunda Kelapa dengan mengirimkan utusan yang dipimpin oleh Fatahillah pada tanggal 22 Juni 1527.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

3

Iklan

Pertanyaan serupa

Pada tahun 1526 dan 1527, kesultanan Demak menyerang Sunda Kelapa yang saat itu dikuasai oleh kerajaan Pajajaran yang bercorak Hindu. Faktor sosial-budaya yang ikut melatarbelakangi serangan Kesultana...

1rb+

3.1

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia