Pada 1765 koloni-koloni di Amerika bersatu menentang pemerintah Inggris. Mengapa koloni-koloni tersebut melakukan perlawanan terhadap pemerintah Inggris?

Pembahasan

Koloni-koloni Inggris di Amerika melakukan perlawanan terhadap pemerintah Inggris karena tidak memberikan kesempatan kaum koloni untuk mengirimkan perwakilan mereka dalam parlemen Inggris dan menentukan kebijakan-kebijakan bagi daerah koloni. Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan berikut: Revolusi Amerika merupakan kulminasi atas konflik yang terjadi antara koloni-koloni Inggris di Amerika dengan Kerajaan Inggris. Koloni Inggris di Amerika begitu banyak sehingga terbentuklah 13 koloni Inggris di Amerika. Pada perkembangannya, koloni-koloni mulai melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Inggris. Hal ini lantaran kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Inggris dinilai memberatkan koloni. Penerapan kebijakan tersebut diantaranya pengenaan pajak-pajak dan Inggris memonopoli perdagangan di daerah koloni. Adanya ketetapan yang dibuat pemerintah Inggris tanpa sepengetahuan kaum koloni karena mereka tidak memiliki wakil-wakil di parlemen. Kaum koloni merasa perlunya ada perwakilan kaum koloni dalam parlemen Inggris, tetapi pemerintah Inggris berpendapat jika koloni di Amerika belum mampu untuk berdiri sendiri sehingga segala kebijakan harus berasal dari pemerintah Inggris. Pada 1765, wakil-wakil koloni di Amerika mengadakan kongres. Dalam kongres tersebut, kaum koloni sepakat menyatukan sikap untuk merientang campur tangan parlemen Inggris dalam urusan-urusan koloni di Amerika. Kongres ini juga mengajukan resolusi yang menyatakan parlemen Inggris tidak berhak memutuskan pemungutan pajak dari koloni-koloni. Hanya badan legislatif koloni masing-masing yang berhak memungut pajak di wilayah koloni.