Iklan

Iklan

Pertanyaan

Pada 1740 etnik Tionghoa di beberapa kota di Pulau Jawa melakukan perlawanan terhadap VOC. Perlawanan etnik Tionghoa ini terjadi karena VOC ....

Pada 1740 etnik Tionghoa di beberapa kota di Pulau Jawa melakukan perlawanan terhadap VOC. Perlawanan etnik Tionghoa ini terjadi karena VOC ....

  1. melakukan pembunuhan terhadap etnik Tionghoa yang dianggap memberontak

  2. menuduh etnik Tionghoa melakukan pembakaran di Kota Batavia

  3. menarik izin etnik Tionghoa untuk berdagang di wilayah Indonesia

  4. meminta etnik Tionghoa melawan bangsa Indonesia

  5. kurang memperhatikan nasib etnik Tionghoa

Iklan

A. Jasmine

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Jawaban yang tepat dari pertanyaan di atas adalah A Untuk lebih detailnya yuk pahami penjelasan berikut: Jauh sebelum datangnya Bangsa Eropa, orang-orang Tionghoa telah terlebih dulu melakukan aktivitas perdagangan di kepulauan Indonesia. Para pedagang Tionghoa mampu berinteraksi dengan baik, bahkan selangkah didepan dari VOC yang lebih cerdik tatkala melihat harga dan pangsa pasar. Pada pedagang Tionghoaini relaberekspansihingga ke wilayah-wilayah pelosok kota perdagangan. Keunggulanorang Tionghoa dalam berbisnismeresahkan VOC yang tengah berupaya memonopoli perdagangan ekonomi di kepulauan Indonesia. Agar menjadi kekuatan satu-satunya yang menguasai monopoli perdagangan di kepulauan Indonesia, VOC menerapkan kebijakan yang dampaknya merugikan etnis Tionghoa. Salah satu kebijakannya, yaitu larangan orang Tionghoa bermukim di Batavia. Para orang Tionghoa perlahan-lahan diusir dari Batavia dan tinggal di wilayah Ommenlanden (wilayah yang didiami oleh pribumi dan etnis non-Eropa) . Di samping itu. orang Tionghoa harus memiliki permissiebrieffe (kartu tanda masuk) jika memasuki wilayah Batavia.Banyak orang Tionghoa yang ditangkap, dirampok, disiksa oleh para pejabat kompenikarena tidak memiliki kartu tersebut. Pada tanggal 25 Juli 1740, kebencian akan etnis Tionghoa kian memuncak, Gubernur JendralValckeniermengeluarkan sebuah resolusi menangkap dan mengirim etnis Tionghoa yang disinyalir merupakan gelandangan menjadi budak di daerah Ceylon (saat ini Srilanka). Untuk meredam perlawanandarietnis Tionghoa, kompeni melakukan pembantaian terhadap etnis Tionghoa yang tinggal di daerah sekitaran Bataviapada tanggal 9 - 11 Oktober 2011. Sebanyak 11.000 nyawa orang Tionghoa tewas dalam tragedi itu yang menjadikanini sebagaitragedi pembunuhan massal yang dilakukan oleh VOC atas etnis Tionghoa tersebut. Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai peristiwa Geger Pecinaan.

Jawaban yang tepat dari pertanyaan di atas adalah A

Untuk lebih detailnya yuk pahami penjelasan berikut:

Jauh sebelum datangnya Bangsa Eropa, orang-orang Tionghoa telah terlebih dulu melakukan aktivitas perdagangan di kepulauan Indonesia. Para pedagang Tionghoa mampu berinteraksi dengan baik, bahkan selangkah didepan dari VOC yang lebih cerdik tatkala melihat harga dan pangsa pasar. Pada pedagang Tionghoa ini rela berekspansi hingga ke wilayah-wilayah pelosok kota perdagangan. 

Keunggulan orang Tionghoa dalam berbisnis meresahkan VOC yang tengah berupaya memonopoli perdagangan ekonomi di kepulauan Indonesia. Agar menjadi kekuatan satu-satunya yang menguasai monopoli perdagangan di kepulauan Indonesia, VOC menerapkan kebijakan yang dampaknya merugikan etnis Tionghoa. Salah satu kebijakannya, yaitu larangan orang Tionghoa bermukim di Batavia. Para orang Tionghoa perlahan-lahan diusir dari Batavia dan tinggal di wilayah Ommenlanden (wilayah yang didiami oleh pribumi dan etnis non-Eropa).

Di samping itu. orang Tionghoa harus memiliki permissiebrieffe (kartu tanda masuk) jika memasuki wilayah Batavia. Banyak orang Tionghoa yang ditangkap, dirampok, disiksa oleh para pejabat kompeni karena tidak memiliki kartu tersebut. Pada tanggal 25 Juli 1740, kebencian akan etnis Tionghoa kian memuncak, Gubernur Jendral Valckenier mengeluarkan sebuah resolusi menangkap dan mengirim etnis Tionghoa yang disinyalir merupakan gelandangan menjadi budak di daerah Ceylon (saat ini Srilanka).

Untuk meredam perlawanan dari etnis Tionghoa, kompeni melakukan pembantaian terhadap etnis Tionghoa yang tinggal di daerah sekitaran Batavia pada tanggal 9 - 11 Oktober 2011. Sebanyak 11.000 nyawa orang Tionghoa tewas dalam tragedi itu yang menjadikan ini sebagai tragedi pembunuhan massal yang dilakukan oleh VOC atas etnis Tionghoa tersebut. Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai peristiwa Geger Pecinaan.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

3

Jasmine Risalya

Jawaban tidak sesuai

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Selain monopoli beras yang dilakukan Belanda sejak masa VOC, perlawanan masyarakat Minahasa terhadap Belanda disebabkan oleh....

7

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

info@ruangguru.com

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia