Iklan
Pertanyaan
Novel Atheis ini sangat menarik, berlatar budaya daerah Priangan, Jawa Barat, pada masa perang dunia kedua. Inti permasalahan dalam novel ini menyajikan benturan dua dunia, yaitu antara “dunia lama” dengan “dunia modern”. Dunia lama diwakili oleh segolongan masyarakat yang masih menganut paham tradisional dengan pola pikir kosmosentris, taat beribadah kepada Tuhan, dan sangat relgius. Dunia modern diwakili oleh sekelompok masyarakat yang menganut paham kebudayaan modern dengan pola pikir antroposentris, agresif, dan atheis. Posisi tokoh utama Hasan berada dalam situasi terjepit antara dua dunia dengan perangkat nilai yang berbeda. |
Kallimat esai yang sesuai dengan penjelasan tersebut adalah...
Ketidakmampuan Hasan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman yang penuh dinamika mencerminkan ketidakmampuan bangsa yang tidak bisa beradaptasi dengan dunia modern
Pemerintah RI memberikan penghargaan kepada novel Atheis pada tahun 1969 sebagai Hadiah Tahunan Pemerintah RI kepada pengarangnya, Achdiat K. Mihardja
Cukup membanggakan dan menggembirakan bahwa Atheis merupakan novel Indonesia yang pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh seorang warga negara Australia dan diterima oleh UNESCO
Rumah tangga Hasan dan Kartini tidak bahagia dan tidak berlangsung lama karena mereka sama-sama menjadi manusia modern yang ingin bebas bergaul dengan siapa saja tanpa batas-batas norma kesusilaan dan agama
Unsur ketuhanan dianggap sebagai belenggu yang mengekang gerak kebebasan dan membatasi kemerdekaan diri sehingga kaum Atheis menganggap agama sebagai belenggu dan racun dunia yang harus dimusnahkan
Belajar bareng Champions
Brain Academy Champions
Hanya di Brain Academy
Habis dalam
02
:
12
:
19
:
04
Iklan
N. Hayati
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta
54
0.0 (0 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia