Iklan

Iklan

Pertanyaan

Novel Atheis ini sangat menarik, berlatar budaya daerah Priangan, Jawa Barat pada masa perang dunia kedua. Inti permasalahan dalam novel ini menyajikan benturan dua dunia, yaitu antara "dunia lama" dengan "dunia modern". Dunia lama diwakili oleh segolongan masyarakat yang masih menganut paham tradisional dengan pola pikir kosmosentris, taat beribadah kepada Tuhan, dan sangat religius. Dunia modern diwakili oleh sekelompok masyarakat yang menganut paham kebudayaan modern dengan pola pikir antroposentris, agresif, dan atheis. Posisi tokoh utama Hasan berada dalam situasi terjepiit antara dua dunia dengan perangkat nilai yang berbeda. Kalimat esai yang sesuai dengan penjelasan tersebut adalah ...

Novel Atheis ini sangat menarik, berlatar budaya daerah Priangan, Jawa Barat pada masa perang dunia kedua. Inti permasalahan dalam novel ini menyajikan benturan dua dunia, yaitu antara "dunia lama" dengan "dunia modern". Dunia lama diwakili oleh segolongan masyarakat yang masih menganut paham tradisional dengan pola pikir kosmosentris, taat beribadah kepada Tuhan, dan sangat religius. Dunia modern diwakili oleh sekelompok masyarakat yang menganut paham kebudayaan modern dengan pola pikir antroposentris, agresif, dan atheis. Posisi tokoh utama Hasan berada dalam situasi terjepiit antara dua dunia dengan perangkat nilai yang berbeda.

Kalimat esai yang sesuai dengan penjelasan tersebut adalah ...

  1. ketidakmampuan Hasan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman yang penuh dinamika mencerminkan ketidakmampuan bangsa yang tidak bisa beradaptasi dengan dunia modern

  2. pemerintah RI baru memberikan penghargaan kepada novel Atheis pada tahun 1969 sebagai hadiah tahunan pemerintah RI kepada pengarangnya, Achdiat K. Mihardja

  3. cukup membanggakan dan menggembirakan bahwa Atheis merupakan novel Indonesia yang pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh seorang warga negara Australia dan di terima oleh UNESCO

  4. rumah tangga Hasan dan Kartini tidak bahagia dan tidak berlangsung lama karena mereka sama-sama menjadi manusia modern yang ingin bebas bergaul dengan siapa saja tanpa batas-batas norma kesusilaan dan agama

  5. unsur ketuhanan dianggap sebagai belenggu yang mengekang gerak kebebasan dan membatasi kemerdekaan diri sehingga kaum Atheis menganggap agama sebagai belenggu dan racun dunia yang harus dimusnahkan

Iklan

A. Acfreelancerrr

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Kalimat esai tersebut sesuai dengan penjelasan yang mengatakan bahwa di dalam Atheis terdapat benturan antara dunia lama dengan dunia modern. Hasan berada dalam situasi yang terjepit antara paham tradisional yang kosmosentris dengan paham modern yang antroposentris. Posisi terjepit tersebut dapat disebabkan oleh bangsa yang belum mampu beradaptasi dengan perubahan. Budaya yang terlalu kental melekat pada suatu bangsa dapat menghambat bangsa tersebut untuk menerima perubahan.

Kalimat esai tersebut sesuai dengan penjelasan yang mengatakan bahwa di dalam Atheis terdapat benturan antara dunia lama dengan dunia modern. Hasan berada dalam situasi yang terjepit antara paham tradisional yang kosmosentris dengan paham modern yang antroposentris. Posisi terjepit tersebut dapat disebabkan oleh bangsa yang belum mampu beradaptasi dengan perubahan. Budaya yang terlalu kental melekat pada suatu bangsa dapat menghambat bangsa tersebut untuk menerima perubahan.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

29

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Tahapan pertama dan ketiga dalam menyusun esai adalah ....

31

4.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

info@ruangguru.com

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia