Larutan penyangga yang terdiri dari H2CO3(aq) dan HCO3−(aq) adalah larutan penyangga asam. H2CO3(aq) adalah asam lemah dan HCO3−(aq) adalah pasangan basa konjugatnya.
a. Tentukan dahulu nilai [H+] dari pH = 6,10:
pH=6,10pH=7−0,9pH=7−log 100,9pH=7−log 7,94pH=−log 7,94⋅10−7pH=−log [H+][H+]=7,94⋅10−7
Nilai konstanta disosiasi, Ka, di mana [H2CO3]=[HCO3−]:
[H+]=Ka[HCO3−][H2CO3]7,94⋅10−7=Ka[HCO3−][HCO3−]Ka=7,94⋅10−7
Jadi nilai konstanta disosiasi untuk H2CO3(aq) adalah 7,94⋅10−7.
b. Tentukan nilai [H+] dengan pH = 7,4:
pH=7,4pH=8−0,6pH=8−log 100,6pH=8−log 3,98pH=−log 3,98⋅10−8pH=−log [H+][H+]=3,98⋅10−8
Rasio konsentrasi HCO3−(aq) dan H2CO3(aq) :
[H+]=Ka[HCO3−][H2CO3][H2CO3][HCO3−]=[H+]Ka[H2CO3][HCO3−]=3,98⋅10−87,94⋅10−7[H2CO3][HCO3−]=120
Jadi rasio konsentrasi HCO3−(aq) dan H2CO3(aq) adalah 20 : 1.
c. Larutan penyangga memiliki mekanisme untuk mempertahankan tingkat pH nya, baik ketika diencerkan, ditambah sedikit asam kuat, atau ditambah sedikit basa kuat. Perubahan tersebut berpengaruh sangat kecil sehingga perubahan pH nya dapat diabaikan.
Sehingga sistem buffer H2CO3(aq)/ HCO3−(aq) dapat menjaga pH darah dalam tubuh.