Iklan
Pertanyaan
Bacalah teks berikut.
Romi berjalan menyusuri taman ria. Setiap langkah kakinya menyebarkan warna monokrom. Hitam dan putih, sedangkan tanah yang tidak diinjaknya berwarna normal. Matanya bisa membedakan warna itu. Namun, langkah kakinya hanya sebatas di taman ria itu. Ia selalu terhenti secara sengaja di gerbang taman ria. Ia tidak pernah bisa melewati gerbang itu.
Suatu hari, seorang lelaki berdiri di depan taman ria. Romi berjalan menghampiri lelaki itu. Ia semakin cepat melangkah menyadari lelaki itu tidak asing baginya. Lelaki itu adalah ayahnya. Romi berhenti berhadapan dengan ayahnya. Ditatapnya wajah ayah yang sudah lama tidak lama ia temui. Ayah Romi berlutut memeluk mainan Ultraman kesayangan Romi. Romi mengikuti ayahnya berlutut dan saling berhadapan.
"Ayah merindukanmu, Nak” katanya sambil menitikkan air mata, kemudian pergi.
Romi seperti ingin menggapai ayahnya dan menangis tersedu-sedu. Seseorang menepuk bahu Romi, Bu Aida, guru sekolah Romi. Bu Aida mengajak Romi kembali ke taman ria. Di mata mereka, itu adalah taman ria yang ramai meskipun tak terlihat ceria karena hanya berwarna hitam putih. Di mata ayah Romi dan orang-orang lain, itu adalah puing-puing taman ria yang hancur pascaledakan bom sebulan lalu.
Nilai moral dalam cerita fantasi tersebut adalah ...
Kita tidak boleh menyalahkan keadaan saat kehilangan sesuatu yang berharga.
Kita tidak perlu meratapi nasib karena kehilangan orang yang kita sayang.
Kasih sayang orang tua tidak akan pudar untuk anak-anak tersayangnya.
Tak ada orang tua yang rela kehilangan anak kesayangannya.
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
01
:
10
:
20
:
47
Iklan
E. Iga
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Sanata Dharma
14
0.0 (0 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia