Mikrotubul adalah polimer protein tubulin yang membentuk struktur rigid dari organel seperti axonema dan benang spindel. Mikrotubul juga menyediakan jalur untuk pergerakan protein motor dan memberi bentuk sel. Gambar berikut menunjukkan regulasi pertumbuhan dan penyusutan mikrotubul. Tentukan apakah pernyataan berikut benar atau salah. Perilaku pergantian pertumbuhan dan penyusutan membutuhkan hidrolisis GDP.

Pembahasan

Mikrotubulus, komponen utama ketiga sitoskeleton, yang batang berongga kaku sekitar 25 nm diameter. Seperti filamen aktin, mikrotubulus adalah struktur dinamis yang menjalani perakitan terus-menerus dan pembongkaran dalam sel. Mereka berfungsi baik untuk menentukan bentuk sel dan dalam berbagai gerakan sel, termasuk beberapa bentuk gerak sel, transportasi intraseluler organel, dan pemisahan kromosom selama mitosis.Mikrotubulus terdiri dari satu jenis protein globular, yang disebut tubulin. Tubulin adalah dimer terdiri dari dua terkait erat polipeptida 55-kd, α-tubulin dan β-tubulin. Dimer tubulin dapat mengalami depolimerisasi serta polimerisasi, dan mikrotubulus dapat mengalami perakitan dan pembongkaran yang cepat. Kedua α- dan β-tubulin GTP mengikat, yang berfungsi analog terhadap ATP terikat aktin untuk mengatur polimerisasi. Secara khusus, GTP terikat beta-tubulin (meskipun tidak terikat a-tubulin) dihidrolisis terhadap PDB selama atau segera setelah polimerisasi. Hidrolisis GTP ini melemahkan afinitas pengikatan tubulin untuk molekul yang berdekatan, sehingga mendukung depolimerisasi dan mengakibatkan perilaku dinamis dari mikrotubulus. Seperti filamen aktin, mikrotubulus menjalani treadmilling, perilaku dinamis di mana molekul tubulin terikat terhadap PDB terus hilang dari akhir dikurangi dan diganti dengan penambahan molekul tubulin terikat GTP ke ditambah akhir mikrotubula yang sama. Dalam mikrotubulus, GTP hidrolisis juga menghasilkan perilaku yang dikenal sebagai ketidakstabilan dinamis, di mana mikrotubulus individu bergantian antara siklus pertumbuhan dan penyusutan. Apakah mikrotubulus tumbuh atau menyusut ditentukan oleh laju penambahan tubulin relatif terhadap laju hidrolisis GTP. Selama molekul tubulin GTP-terikat baru ditambahkan lebih cepat daripada GTP dihidrolisis, mikrotubula mempertahankan topi GTP ditambah akhir dan pertumbuhan mikrotubulus terus. Namun, jika tingkat polimerisasi memperlambat, GTP terikat tubulin di ditambah akhir mikrotubula akan dihidrolisis menjadi GDP. Jika ini terjadi, tubulin PDB-terikat akan memisahkan, sehingga depolimerisasi cepat dan penyusutan mikrotubula. Dengan demikian, pernyataan di atas SALAH.