Pada dasarnya, suara manusia dihasilkan dari udara yang ada dalam tubuh Anda. Proses dihasilkannya suara manusia terbagi menjadi tiga tahap utama.
Tahap pertama dimulai saat paru-paru memompa udara keluar menuju pita suara yang terletak di tenggorokan Anda. Tahap kedua yaitu ketika udara melewati pita suara. Karena ada pita suara, udara yang lewat pun jadi bergetar. Proses getaran udara oleh pita suara inilah yang menghasilkan bunyi.
Akan tetapi, bunyi ini tidak akan menjadi suara bila tidak melalui tahap yang terakhir, yaitu artikulasi. Artikulasi terjadi ketika bunyi diubah menjadi suara yang jelas melalui gerakan mulut, lidah, atau pipi bagian dalam.
Nada suara manusia atau pitch ditentukan oleh bentuk dan tekanan pada pita suara Anda. Tekanan pita suara sendiri dikendalikan oleh otot-otot laring (pangkal tenggorokan). Semakin besar tekanan pada laring, getaran yang dihasilkan juga semakin cepat. Semakin cepat getarannya, semakin tinggi pula nada suara Anda.
Wanita memang memiliki bentuk dan getaran pita suara yang bisa membuatnya menghasilkan suara dengan nada tinggi. Sedangkan pada pria, getaran yang lebih lambat membuatnya menghasilkan suara dengan nada rendah.
Sebelum masa pubertas, umumnya laki-laki dan perempuan memiliki ukuran laring yang cenderung setara. Akan tetapi, pertumbuhan laring umumnya lebih cepat pada laki-laki, dan ukuran akhir laring pada saat dewasa juga lebih besar pada pria dibandingkan pada wanita.
Laring yang lebih besar dapat menjelaskan mengapa pria umumnya memiliki suara yang lebih dalam dan keras. Meski demikian, perubahan hormonal juga dapat memengaruhi cara berkembangnya jakun. Alhasil, sebagian pria dapat memiliki laring yang kecil dengan suara yang lebih tinggi, dan sebagian wanita juga dapat memiliki laring yang besar dengan suara yang lebih rendah.