Iklan

Iklan

Pertanyaan

Menjelaskan politik Devide et Impera yang dilakukan VOC pada awal penjajahan Indonesia

Menjelaskan politik Devide et Impera yang dilakukan VOC pada awal penjajahan Indonesia

Iklan

C. Sianturi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

politik devide et impera , adalah politik memecah belah dan menaklukkan yang diterapkan penjajah Belanda. Politik ini dilakukan VOC dengan mendukung salah satu dari pihak yang bertikai diantara kerajaan di Indonesia. VOC akan membantu pihak ini dan sebagai gantinya VOC akan mendapatkan wilayah kekuasaan dan monopoli perdagangan.

politik devide et impera, adalah politik memecah belah dan menaklukkan yang diterapkan penjajah Belanda. Politik ini dilakukan VOC dengan mendukung salah satu dari pihak yang bertikai diantara kerajaan di Indonesia. VOC akan membantu pihak ini dan sebagai gantinya VOC akan mendapatkan wilayah kekuasaan dan monopoli perdagangan.

Iklan

Pembahasan

Devide et impera terhadap bangsa Indonesia berdampak perpecahan di bangsa Indonesia, dan takluknya bangsa Indonesia di bawah penjajahan Belanda, meskipun saat itu Belanda melalui VOC hanya memiliki sedikit pasukan di Indonesia. Ketika Belanda pertama kali datang di Indonesia, jumlah mereka sangat kecil dan hanya mampu menguasai beberapa pos dagang dan benteng di Ambon dan kemudian Batavia (Jakarta). Namun dengan politik pecah belah, Belanda berhasil menggunakan cara membantu satu pihak bertikai untuk mengalahkan pihak lain yang menentang Belanda dan meluaskan kekuasaanya. Dengan politik ini, Belanda mampu mengalahkan kerajaan-kerajaan besar di Nusantara dengan memanfaatkan perang saudara atau permusuhan antara kerajaan tersebut dengan saingannya. Contoh devide et impera ini adalah pada Perang Makassar. Belanda berhasil menaklukan Kesultanan Gowa dan kota Makassar pada tahun 1669, setelah mendapat bantuan dari raja Bone, Arung Palakka, yang saat itu berseteru dengan Sultan Hasanudin. Tentara Belanda saat itu sangat sedikit dan Makassar adalah pusat perdagangan besar yang dilindungi benteng Bongaya yang kuat. Namun ketika Arung Palakka memihak Belanda, Makassar menghadapi kepungan serangan dua arah, dari laut oleh Belanda dan dari darat oleh Bone, dan akhirnya ditaklukkan. Belanda akhirnya berhasil menguasai kota Makassar sementara wilayah daratan di pedalaman Sulawesi Selatan dikuasai Arung Palakka. Dengan demikian, politik devide et impera , adalah politik memecah belah dan menaklukkan yang diterapkan penjajah Belanda. Politik ini dilakukan VOC dengan mendukung salah satu dari pihak yang bertikai diantara kerajaan di Indonesia. VOC akan membantu pihak ini dan sebagai gantinya VOC akan mendapatkan wilayah kekuasaan dan monopoli perdagangan.

Devide et impera terhadap bangsa Indonesia berdampak perpecahan di bangsa Indonesia, dan takluknya bangsa Indonesia di bawah penjajahan Belanda, meskipun saat itu Belanda melalui VOC hanya memiliki sedikit pasukan di Indonesia. Ketika Belanda pertama kali datang di Indonesia, jumlah mereka sangat kecil dan hanya mampu menguasai beberapa pos dagang dan benteng di Ambon dan kemudian Batavia (Jakarta). Namun dengan politik pecah belah, Belanda berhasil menggunakan cara membantu satu pihak bertikai untuk mengalahkan pihak lain yang menentang Belanda dan meluaskan kekuasaanya. Dengan politik ini, Belanda mampu mengalahkan kerajaan-kerajaan besar di Nusantara dengan memanfaatkan perang saudara atau permusuhan antara kerajaan tersebut dengan saingannya. Contoh devide et impera ini adalah pada Perang Makassar. Belanda berhasil menaklukan Kesultanan Gowa dan kota Makassar pada tahun 1669, setelah mendapat bantuan dari raja Bone, Arung Palakka, yang saat itu berseteru dengan Sultan Hasanudin. Tentara Belanda saat itu sangat sedikit dan Makassar adalah pusat perdagangan besar yang dilindungi benteng Bongaya yang kuat. Namun ketika Arung Palakka memihak Belanda, Makassar menghadapi kepungan serangan dua arah, dari laut oleh Belanda dan dari darat oleh Bone, dan akhirnya ditaklukkan. Belanda akhirnya berhasil menguasai kota Makassar sementara wilayah daratan di pedalaman Sulawesi Selatan dikuasai Arung Palakka.

Dengan demikian, politik devide et impera, adalah politik memecah belah dan menaklukkan yang diterapkan penjajah Belanda. Politik ini dilakukan VOC dengan mendukung salah satu dari pihak yang bertikai diantara kerajaan di Indonesia. VOC akan membantu pihak ini dan sebagai gantinya VOC akan mendapatkan wilayah kekuasaan dan monopoli perdagangan.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

30

Hanz

Bantu banget

imroatul Abidah

Ini yang aku cari!

Elvira Nur Azizah

Makasih ❤️

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Siapakah yang melakukan adu domba pada masa VOC dan apa tujuannya!

11

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia