Revolusi Amerika sering juga dikenal sebagai perang kemerdekaan Amerika melawan Inggris. Di tahun 1763, Inggris memenangkan perang melawan Perancis. Hasilnya, mereka memperoleh tanah dan koloni Perancis yang ada di Amerika. Ketika Inggris menguasai Amerika, paham kebebasan kaum koloni tersebut bertentangan dengan paham pemerintahan Inggris yang merasa bahwa daerah koloni adalah tanah jajahan. Pemerintah Inggris juga menganggap bahwa mereka berkuasa atas koloni di Amerika dan berhak memonopoli pasar. Tapi, kaum koloni menolak adanya peraturan monopoli, sprti adanya pajak,koloni di amerika menghendaki kebebasan dalam berdagang. Akhirnya, pd tahun 1765 hingga 1783, pecahnya Revolusi Amerika melawan Inggris.
Sejak 1776, Prancis, Spanyol, dan Belanda diam-diam memberi persediaan, amunisi, dan senjata kepada kaum revolusioner Amerika. Keterlibatan ketiga negara ini tidak terlepas dari peran Benjamin Franklin (1706-1790) yang ditugaskan oleh kongres untuk mencari dukungan moril ataupun materiil ke negara-negara Eropa. Hasil diplomasinya membuat Prancis bahkan sampai mengutus jenderal besarnya, Jenderal Lafayette, pada 1778 lengkap dengan pasukan. Secara khusus, Prancis berniat membalas kekalahan yang mereka alami dari Inggris dalam Perang Tujuh Tahun (1756- 1763) di Amerika. Kerja sama antara Prancis dan rakyat Amerika menyebabkan Inggris semakin terdesak dan lebih banyak bertahan. Kemenangan akhirnya diraih Amerika yang ditandai dengan menyerahnya pasukan Inggris yang dipimpin Jenderal Cornwallis kepada George Washington pada 19 Oktober 1781 di Yorktown, Virginia.
Dengan demikian, alasan Prancis membantu rakyat Amerika melawan lnggris dalam Revolusi Amerika adalah untuk membalas kekalahan yang mereka alami dari Inggris dalam Perang Tujuh Tahun (1756- 1763) di Amerika.