Iklan

Iklan

Pertanyaan

Mengapa orang yang berdiri memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan orang yang berada pada posisi tidur?

Mengapa orang yang berdiri memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan orang yang berada pada posisi tidur? space space 

Iklan

F. Freelancer2

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Pembahasan
lock

Proses pernapasan manusia dimulai dari menghirup oksigen, melakukan pertukaran dengan karbon dioksida di paru-paru, lalu dikeluarkan bersama dengan uap air lewat rongga hidung. Walaupun prosesnya sama di tiap manusia, rupanya terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi frekuensi pernapasan pada manusia. Frekuensi pernapasan pada manusia dikontrol oleh bagian otak yang disebut dengan medula oblongata. Di medula oblongata terdapat sel-sel yang sangat peka terhadap kadar karbon dioksida dalam darah. Ketika kadar karbon dioksida dalam darah meningkat hingga di atas normal, medula oblongata akan meningkatkan aktivitas otot-otot interkostal dan diafragma. Akibatnya, frekuensi pernapasan akan meningkat untuk mengembalikan konsentrasi karbon dioksida ke batas normal. Beberapa faktor yang memengaruhi medula oblongata untuk meningkatkan atau menurunkan ritme pernapasan adalah usia, aktivitas, jenis kelamin, suhu tubuh, serta posisi tubuh. Jika seseorang berada dalam posisi berdiri, frekuensi pernapasannya akan lebih tinggi dibandingkan jika ia sedang duduk atau berbaring. Hal ini terjadi karena ketika ia berdiri, tubuh memerlukan energi yang lebih besar untuk menjaga agar tetap seimbang, sehingga frekuensi pernapasan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut.

Proses pernapasan manusia dimulai dari menghirup oksigen, melakukan pertukaran dengan karbon dioksida di paru-paru, lalu dikeluarkan bersama dengan uap air lewat rongga hidung. Walaupun prosesnya sama di tiap manusia, rupanya terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi frekuensi pernapasan pada manusia.

Frekuensi pernapasan pada manusia dikontrol oleh bagian otak yang disebut dengan medula oblongata. Di medula oblongata terdapat sel-sel yang sangat peka terhadap kadar karbon dioksida dalam darah.

Ketika kadar karbon dioksida dalam darah meningkat hingga di atas normal, medula oblongata akan meningkatkan aktivitas otot-otot interkostal dan diafragma. Akibatnya, frekuensi pernapasan akan meningkat untuk mengembalikan konsentrasi karbon dioksida ke batas normal.

Beberapa faktor yang memengaruhi medula oblongata untuk meningkatkan atau menurunkan ritme pernapasan adalah usia, aktivitas, jenis kelamin, suhu tubuh, serta posisi tubuh.

Jika seseorang berada dalam posisi berdiri, frekuensi pernapasannya akan lebih tinggi dibandingkan jika ia sedang duduk atau berbaring. Hal ini terjadi karena ketika ia berdiri, tubuh memerlukan energi yang lebih besar untuk menjaga agar tetap seimbang, sehingga frekuensi pernapasan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut. undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

26

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Apa yang mempengaruhi kecepatan pernafasan?

1

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia