Iklan

Pertanyaan

Mengapa negara-negara di Afrika rawan terhadap konflik?

Mengapa negara-negara di Afrika rawan terhadap konflik?  

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

17

:

43

:

53

Klaim

Iklan

F. Afud

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Negara-negara di Afrika rawan terhadap konflik disebabkan oleh bekas kekuatan kolonial Eropa, para pemimpin Afrika yang tidak kompeten, dan instabilitas ekonomi dan korupsi. Afrika yang merupakan benua terbesar yang wilayahnya membentang dari utara Tunisa sampai ke selatan Afrika Selatan merupakan kawasan yang kaya sumber daya alam bersama dengan berbagai macam kelompok-kelompok ras dan etnis yang multikulutral. Keberagaman dan kekayaan tersebutlah yang memicu terjadinya konflik di Afrika. Terjadinya konflik di Afrika disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut: Perbatasan negara sewenang-wenang yang dibuat oleh kekuatan kolonial Kolonisasi Afrika oleh bangsa Eropa pada abad ke-19 menciptakan garis politik yang memecah belah kelompok etnis dan mengintegrasikan mereka dengan kelompok saingan etinis lainnya. Seperti yang saat ini terjadi, batas-batas sebagian besar negara Afrika ditarik secara sewenang-wenang tanpa memperhatikan kedekatan etnis dan budaya. Dalam beberapa kasus, batas-batas Eropa memaksa budaya saingan yang sangat berbeda untuk hidup bersama dalamsatu negara. Akibatnya seringkali terjadi kesalahpahaman diantara para etnis yang bertentangan tersebut sehingga memicu terjadinya konflik dan perang saudara yang berkepanjangan hingga saat ini. 2. Para pemimpin politik di Afrika yang tidak kompeten Afrika secara konsisten menderita masalah kepemimpinan yang tidak kompeten yang telah menghambat integrasi dan persatuan politik di hampir semua negara Afrika. Mengingat komposisi heterogen sebagian besar negara Afrika, yang paling mereka butuhkan adalah kebajikan kebijaksanaan administratif, toleransi politik, dan keadilan sosial. Aspek-aspek penting tersebut haruslah tertanam dan diterapkan. Namun sayangnya, kenyataan di lapangan di sebagian besar negara Afrika telah mengungkapkan bahwa sebagian besar pemimpin Afrika lemah, korup dan tidak loyal. Ketidakmampuan para penguasa tersebut telah memicu kekerasan berdarah yang meluas. Perang saudara di Sudan, Nigeria, Aljazair dan Liberia memberikan fakta bahwa para pemimpin Afrika telah gagal untuk membentuk persatuan nasional di negara mereka masing-masing. 3. Instabilitas ekonomi dan korupsi Salah satu faktor utama penyebab konflik internal di Afrika adalah dampak korupsi yang menghancurkan perekonomian negara-negara Afrika. Korupsi, yang dimanifestasikan dalam penggelapan dan penyelewengan dana publik, telah melumpuhkan upaya pembangunan dan menyebabkan kelumpuhan yang melemahkan tujuan transformasi sosial-ekonomi dan integrasi politik di Afrika. Sumber daya Afrika telah dikelola dengan buruk selama bertahun-tahun sehingga masyarakatat pun menjadi muak dengan para pemimpin mereka. Ini telah membangkitkan perlawanan pemberontakan nasionalisme militan terhadap para pemimpin Afrika. Akibatnya, peperangan dan pemberontakan terus terjadi yang berdampak pada banyaknya rakyat Afrika yang menjadi korban dan kelaparan.

Negara-negara di Afrika rawan terhadap konflik disebabkan oleh bekas kekuatan kolonial Eropa, para pemimpin Afrika yang tidak kompeten, dan instabilitas ekonomi dan korupsi.

Afrika yang merupakan benua terbesar yang wilayahnya membentang dari utara Tunisa sampai ke selatan Afrika Selatan merupakan kawasan yang kaya sumber daya alam bersama dengan berbagai macam kelompok-kelompok ras dan etnis yang multikulutral. Keberagaman dan kekayaan tersebutlah yang memicu terjadinya konflik di Afrika. Terjadinya konflik di Afrika disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut: 

  1. Perbatasan negara sewenang-wenang yang dibuat oleh kekuatan kolonial

Kolonisasi Afrika oleh bangsa Eropa pada abad ke-19 menciptakan garis politik yang memecah belah kelompok etnis dan mengintegrasikan mereka dengan kelompok saingan etinis lainnya. Seperti yang saat ini terjadi, batas-batas sebagian besar negara Afrika ditarik secara sewenang-wenang tanpa memperhatikan kedekatan etnis dan budaya. Dalam beberapa kasus, batas-batas Eropa memaksa budaya saingan yang sangat berbeda untuk hidup bersama dalam satu negara. Akibatnya seringkali terjadi kesalahpahaman diantara para etnis yang bertentangan tersebut sehingga memicu terjadinya konflik dan perang saudara yang berkepanjangan hingga saat ini.

           2. Para pemimpin politik di Afrika yang tidak kompeten

Afrika secara konsisten menderita masalah kepemimpinan yang tidak kompeten yang telah menghambat integrasi dan persatuan politik di hampir semua negara Afrika. Mengingat komposisi heterogen sebagian besar negara Afrika, yang paling mereka butuhkan adalah kebajikan kebijaksanaan administratif, toleransi politik, dan keadilan sosial. Aspek-aspek penting tersebut haruslah tertanam dan diterapkan. Namun sayangnya, kenyataan di lapangan di sebagian besar negara Afrika telah mengungkapkan bahwa sebagian besar pemimpin Afrika lemah, korup dan tidak loyal. Ketidakmampuan para penguasa tersebut telah memicu kekerasan berdarah yang meluas. Perang saudara di Sudan, Nigeria, Aljazair dan Liberia memberikan fakta bahwa para pemimpin Afrika telah gagal untuk membentuk persatuan nasional di negara mereka masing-masing.

          3. Instabilitas ekonomi dan korupsi

Salah satu faktor utama penyebab konflik internal di Afrika adalah dampak korupsi yang menghancurkan perekonomian negara-negara Afrika. Korupsi, yang dimanifestasikan dalam penggelapan dan penyelewengan dana publik, telah melumpuhkan upaya pembangunan dan menyebabkan kelumpuhan yang melemahkan tujuan transformasi sosial-ekonomi dan integrasi politik di Afrika. Sumber daya Afrika telah dikelola dengan buruk selama bertahun-tahun sehingga masyarakatat pun menjadi muak dengan para pemimpin mereka. Ini telah membangkitkan perlawanan pemberontakan nasionalisme militan terhadap para pemimpin Afrika. Akibatnya, peperangan dan pemberontakan terus terjadi yang berdampak pada banyaknya rakyat Afrika yang menjadi korban dan kelaparan.

 

 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

81

bila

Makasih ❤️

Meliyani

Makasih ❤️

Iklan

Pertanyaan serupa

Perang Eritrea-Ethiopia berakhir dengan adanya…

8

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia