Kebijakan perestroika merupakan kebijakan untuk merestrukturisasi ekonomi yang digagas oleh Mikail Gorbachev pada masa pemerintahanya. Kebijakan tersebut dikeluarkan untuk mengatasi krisis ekonomi dan peningkatan pasar gelap yang merugikan ekonomi negara.
Kebijakan perestroika yang digagas Mikhail Gorbachev dalam pelaksanaanya, kebijakan tersebut mengadopsi beberapa elemen ekonomi lliberal, yaitu memperbolehkan adanya kepemilikan pribadi dan kepimilikan asing. Dengan pelaksanaan tersebut, proses penerapan kebijakan perestroika mendapat banyak pertentangan dari golongan konservatif, karena kebijakan tersebut bertolak belakang dengan prinsip ekonomi komunis sehingga harus dihentikan.
Sebagai upaya perlawanan terhadap kelompok konservatif, Mikhail Gorbachev mengagas kebijakan glasnost yang merupakan kebijakan keterbukaan politik. Dengan kebijakan tersebut pemerintah memberikan kebebasan berpendapat yang lebih besar dan pers lebih merdeka, dari kebijakan ini Gorbachev mengharapkan simpati dari rakyat kepada pemerintah yang lebih terbuka yang kemudian mendukung pembaharuan-pembaharuanya.
Namun pada perjalananya kebijakan glasnost tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Gorbachev, kebijakan glasnost justru membuat kendali pemerintah terhadap pers dan oposisi menjadi menurun. Akibatnya kebijakan tersebut justru membuka banyak aib pemerintah yang sebelumnya tertutup dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pers mulai membuka kebobrokan pemerintahan semenjak pemerintahan Stalin dan Perang Dunia II seperti masalah pembangunan yang buruk, korupsi besar-besaran dan juga aib kekejaman dan kejahatan pemerintah Unisoviet seperti masalah Gulag, pembersihan etnis kesalahan dalam menangani bencana Cernobyl.
Semua itu membuat kepercayaan rakyat turun dan pemerintah menjadi semakin lemah. Akibatnya, gerakan nasionalisme berkembang pesat di negara-negara satelit Uni Soviet. Hingga akhirnya ,negara-negara tersebut melepaskan diri dari Uni Soviet. Lepasnya negara-negara satelit, mengakibatkan Uni Soviet mengalami keruntuhan dan resmi dibubarkan pada 26 Desember 1991.
Jadi kebijakan perestroika dan glasnost mengakibatkan keruntuhan Uni Soviet karena kebijakan tersebut dapat memperluas kebebasan rakyat dan melemahkan pemerintah Uni Soviet dengan terbukanya kebobrokan dan kejahatan pemerintah Uni Soviet.