Iklan
Pertanyaan
Sutikno, Penemu Sembilan Varietas Padi Unggul Made In Bangorejo
Apa yang dilakukan oleh Sutikno Effendi, anggota Kelompok Tani Yudomulyo, Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo ini cukup, luar biasa. Pria berusia 48 tahun itu brerhasil menemukan sembilan macam bibit padi unggulan hasil perkawinan silang yang bisa menghasilkan panen beberapa kali lipat dibanding bibit padi konvensional. ·
Ada dua cara mengawinkan tanaman padi yang menghasilkan bibit unggul tersebut. Yakni, secara paksa dan alami. Teknis perkawinan paksa dilakukan dengan cara menyinari padi dengan kaca fokus, tepatnya dua hari setelah malai tanaman padi tumbuh. "Begitu kelopak padi membuka, putik sari bibit padi yang akan kita kawinkan langsung kita tabur," jelasnya.
Adapun cara yang kedua, mengawinkan secara alami, yaitu menunggu, sampai tanaman padi membuka kelopaknya. Hal ini biasanya terjadi antara pukul 09.00 sampai 11.00 sehingga ketika menempuh cara kedua ini, dia harus cermat dan telaten menunggu di sawah mulai pukul 09.00 sampai 11.00. ''Begitu kelopak padi membuka, putik sari bibit yang akan kita kawinkan langsung ditabur," jelas Sutikno.
Ternyata luar biasa, percobaan tersebut bisa menghasilkan panen padi berlipat dibanding panen pada umumnya. Bibit padi hasil perkawinan silang tersebut ternyata memiliki banyak keunggulan. Satu malai (baca: tangkai) tanaman bisa menghasilkan 450 sampai 700 butir padi. Padahal biasanya, satu malai padi hanya bisa menghasilkan 170 sampai 200 butir padi.
Bukan hanya itu, yang cukup membanggakan, bibit hasil perkawinan silang tanaman padi tersebut, ternyata umurnya lebih cepat dibanding bibit padi pada umumnya. "Umumnya tanaman padi berumur di atas seratus hari baru. panen. Nah, bibit ini bisa di bawah seratus hari sudah panen," ujarnya.
Keunggulan lain bibit temuan Sutikno adalah tinggi batang sedang, agak besar, tldak mudah roboh walaupun diterjang angin dan hujan, dan memiliki malai lebih panjang. Selain itu, satu bibit padi bisa beranak antara 15 sampai 25 tanaman. Yang lebih menarik lagi, tanaman padi ini juga bisa menghasilkan panen berlipat-lipat dibanding bibit padi konvensional. "Dalam satu hektar tanaman, rata-rata bisa menghasilkan 16 ton padi. Padahal umumnya dalam satu hektar hanya 4,5 ton. Kalau hibrida bisa 8 sampai 11 ton," sebutnya.
Sumber: sunriseojjava.com/berita-184-sutikno-penemu;sembilan-varieJas-padi-unggul-mad_e-in-bailgorejo.html diakses 12 Agustus 2014
Mengapa dengan menyilangkan antarvarietas padi dapat diperoleh varietas padi yang unggul?
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
00
:
00
:
20
:
48
Iklan
A. Nurrismawati
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta
5
5.0 (1 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia