Marmot hitam disilangkan dengan marmot albino. Marmot albino bergenotip homozigot resesif (hh). Dari persilangan tersebut dihasilkan 12 keturunan hitam. Dengan demikian kemungkinan marmot hitam yang disilangkan dengan marmot albino bergenotip homozigot (HH). Untuk membuktikannya dilakukan persilangan berikut.
Persilangan marmot hitam dengan marmot albino
P : marmot hitam x marmot albino
(HH) (hh)
G : H h
F1 : Hh (hitam), generasi F1 yang dihasilkan 100% hitam.
Kemudian F1 disilangkan dengan sesamanya untuk memperoleh generasi F2.
P : marmot hitam x marmot hitam
(HH) (Hh)
G : H, h H, h
F2 : HH (hitam)
Hh (hitam)
Hh (hitam)
hh (putih)
Rasio genotip F2 adalah HH : Hh : hh = 1 : 2 : 1.
Selanjutnya marmot hitam yang salah satu induknya albino (generasi F1) disilangkan dengan marmot hitam generasi kedua (F2) menghasilkan 9 marmot hitam dan 3 marmot albino. Artinya rasio fenotip generasi ketiga tersebut adalah 3 : 1. Untuk mendapatkan rasio fenotip 3 : 1, maka marmot hitam (F1) perlu disilangkan dengan marmot hitam bergenotip heterozigot (Hh). Untuk membuktikan hal tersebut dilakukan persilangan berikut.
P : marmot hitam x marmot hitam
(HH) (Hh)
G : H, h H, h
F3 : HH (hitam)
Hh (hitam)
Hh (hitam)
hh (putih)
Rasio fenotip F3 adalah hitam : putih = 3 : 1.
Rasio fenotip tersebut sesuai dengan hasil persilangan marmot hitam generasi pertama (marmot yang salah satu induknya albino) dengan marmot hitam generasi kedua (F2), yaitu 9 marmot hitam dan 3 marmot putih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa marmot hitam generasi kedua (F2) yang disilangkan bergenotip heterozigot (Hh).
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.