Selain membentuk oksida dan halida, unsur-unsur halogen dapat membentuk senyawa-senyawa oksihalogen. Garam oksihalogen lebih stabil daripada asamnya. Asam oksihalogen sedikit larut dalam air.
Kekuatan asam oksi halogen ditentukan oleh kekuatan ikatan H−O dan ikatan O−X. Jika ikatan O−X lemah, ikatan H−O kuat dan sebaliknya, jika ikatan O−X kuat, ikatan H−O lemah. Semakin lemah ikatan H−O, semakin mudah asam tersebut terionisasi, dan berarti semakin kuat asamnya.
Kekuatan ikatan O−X dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu keelektronegatifan dari X, banyak sedikitnya atom oksigen yang mengelilingi X, dan bilangan oksidasi X. Semakin elektronegatif, semakin banyak atom O, dan semakin tinggi nilai bilangan oksidasi X maka ikatan O−X semakin kuat, sehingga ikatan H−O lebih lemah, semakin mudah asam tersebut terionisasi, dan berarti semakin kuat asamnya. Semua halogen dapat membentuk senyawa oksihalogen, kecuali fluorin.
Adapun nilai bilangan oksidasi Cl dalam masing-masing senyawa adalah:
- HClO
(biloks H×1)+(biloks Cl×1)+(biloks O×1)(1×1)+(Cl×1)+(−2×1)1+Cl+−2−1+ClCl=====0000+1
- HClO3
(biloks H×1)+(biloks Cl×1)+(biloks O×3)(1×1)+(Cl×1)+(−2×3)1+Cl+−6−5+ClCl=====0000+5
Jadi, berdasarkan penjelasan tersebut:
HClO dengan HClO3
HClO3 lebih asam karena ikatan O−X lebih kuat. Hal ini dikarenakan jumlah atom oksigen yang mengelilingi Cl pada HClO3 lebih banyak dan nilai bilangan oksidasi Cl pada HClO3 lebih besar.