Soal di atas meminta kita untuk membuat kalimat perbandingan berpola comparative degree dan superlative degree berdasarkan data pada gambar. Berikut adalah rumus dan contoh kalimat dari masing-masing pola:
1. Comparative degree digunakan untuk menyatakan bahwa satu hal itu lebih daripada hal yang lain. Rumusnya terbagi menjadi dua yaitu:
- S (pertama) + to be + adj-er + than + S (kedua)
- S (pertama) + to be + more + adj + than + S (kedua)
Pada pola ini kita dapat mengambil dua subjek dari gambar di atas yaitu Tom dan Romi. Dapat dilihat bahwa Tom lebih pendek dari Romi. Sekarang sudah diketahui bahwa subjek pertama adalah "Tom", to be-nya adalah "is" karena subjeknya tunggal, subjek kedua adalah "Romi", dan kata sifatnya (adjective) adalah "pendek" yang Bahasa Inggrisnya adalah "short". Untuk kata "short" kita tinggal tambah "-er" saja di akhir kata tersebut menjadi "shorter". Jadi, berdasarkan rumus di atas maka bentuk kalimat lengkapnya menjadi "Tom is shorter than Romi."
2. Superlative degree digunakan untuk menyatakan bahwa satu hal itu berderajat "paling" diantara yang lain. Rumusnya terbagi menjadi dua yaitu:
- S + to be + adj-est
- S + to be + most+ adj
Pada gambar di atas, anak yang memiliki derajat "paling" adalah Tom dan Robby. Tom adalah yang paling pendek dan Robby adalah yang paling tinggi. Kali ini kita akan mengambil Robby sebagai subjeknya. Jadi, subjeknya adalah Robby, to be-nya adalah "is" karena subjeknya tunggal, dan kata sifatnya (adjective) adalah "tinggi" yang Bahasa Inggrisnya adalah "tall". Untuk kata "tall" kita tinggal tambah "-est" saja di akhir kata tersebut menjadi "tallest". Dengan demikian, berdasarkan rumus di atas maka bentuk kalimat lengkapnya menjadi "Robby is the tallest of all."