Menurut Selo Soemardjan, terdapat beberapa dasar stratifikasi atau faktor pembentuknya, yaitu
- Kekayaan (capital)
Wujud kekayaan dapat dilihat dari harta benda. Semakin kaya seseorang akan menempati stratifikasi yang tinggi.
- Kekuasaan (power)
Kekuasaan besar akan menempatkan sesorang kepada stratifikasi sosial yang tinggi. Misalnya, tingkatan kekuasaan presiden, gubernur, walikota, camat, lurah, dan seterusnya.
- Kehormataan (previllige)
Sesorang dapat menempati posisi tinggi dalam lapisan sosial masyarakat bila ia sangat dihormati atau disegani. Misalnya, posisi tokoh (kepala) adat dalam masyarakat adat menjadi pihak yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Begitu pun keberadaan tokoh agama dalam masyarakat.
- Pendidikan (education)
Sesorang memiliki tingkatan pendidikan tinggi akan menempati stratifikasi sosial yang tinggi. Lulusan SD, SMP, SMA, diploma, sarjana, magister, dan doktor menghasilkan stratifikasi sosial dalam masyarakat. Umumnya, stratifikasi dalam pendidikan ini berpengaruh pada peluang (kesempatan) karir atau pekerjaan.
