Iklan

Iklan

Pertanyaan

lsilah dengan jawaban yang tepat! Inggris berupaya memadamkan perlawanan Sultan Badaruddin dengan mengirim ekspedisi militer ke Palembang. Oleh karena mengalami kegagalan, Inggris kemudianmenerapkan strategi baru, yaitu . . .

lsilah dengan jawaban yang tepat!
 

Inggris berupaya memadamkan perlawanan Sultan Badaruddin dengan mengirim ekspedisi militer ke Palembang. Oleh karena mengalami kegagalan, Inggris kemudian menerapkan strategi baru, yaitu . . . undefined                                      

  1. ...undefined 

  2. ...undefined 

Iklan

I. Uga

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

dapat dismpulkan bahwa Inggris menerapkan strategi baru yaitu devide et impera atau politik adu domba.

dapat dismpulkan bahwa Inggris menerapkan strategi baru yaitu devide et impera atau politik adu domba. 

Iklan

Pembahasan

Pembahasan
lock

Pada tanggal 20 Maret 1812 Raffles mengirim ekspedisi ke Palembang yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Robert Rollo Gillespie. Pihak Sultan Badaruddin II bersiap dengan menunjuk adiknya Raden Husin atau Pangeran Adi Menggalo untuk memimpin pasukannya di benteng pulau Borang. Pada tanggal 15 April 1812 angkatan perang Inggris tiba di Muara Sunsang, kapal-kapal tersebut diperiksa oleh pegawai kesultanan namun mereka tidak pernah kembali. Hal itu membuat Sultan Badaruddin II menjadi curiga. Kemudian diutus kembali seorang utusan untuk bertemu dengan pimpinan perang Inggris namun ternyata utusan tersebut bernasib sama tidak pernah kembali lagi. Pangeran Adi Menggalo melaporkan kepada Sultan Badaruddin II mengenai kedatangan Inggris yang berniat untuk menyerang Palembang. Setelah adanya perundingan Sultan Badaruddin II disarankan untuk meninggalkan kerajaan dan mengungsi ke daerah pedalaman Palembang. Kekuasaan sementara diberikan kepada adiknya Pangeran Adi Menggalo atau Pangeran Adipati, akhirnya Sultan Badaruddin beserta putra mahkota dan para pembesar kerajaan pergi dari Istana. Pangeran Adi Menggalo yang berkuasa pada saat itu ternyata melakukan sebuah pengkhianatan kepada Sultan, mengetahui hal itu para pengikut Sultan menyerbu Palembang. Melihat adanya kerusuhan di Palembang Gillespie mengirim 20 orang pasukan untuk memasuki kota Palembang, namun sesampainya di Palembang mereka tidak menemukan Sultan Badaruddin II. Tidak ditemukannya Sultan Badaruddin II menjadi sebuah kegagalam militer bagi pihak Inggris, selanjutnya mereka melakukan strategi politik devide et impera atau politik adu domba dengan mengangkat Pangeran Adi Menggalo menjadi Sultan dengan gelar Sultan Ahmad Najamuddin. Dengan demikian, dapat dismpulkan bahwa Inggris menerapkan strategi baru yaitu devide et impera atau politik adu domba.

Pada tanggal 20 Maret 1812 Raffles mengirim ekspedisi ke Palembang yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Robert Rollo Gillespie. Pihak Sultan Badaruddin II bersiap dengan menunjuk adiknya Raden Husin atau Pangeran Adi Menggalo untuk memimpin pasukannya di benteng pulau Borang. Pada tanggal 15 April 1812 angkatan perang Inggris tiba di Muara Sunsang, kapal-kapal tersebut diperiksa oleh pegawai kesultanan namun mereka tidak pernah kembali. Hal itu membuat Sultan Badaruddin II menjadi curiga. Kemudian diutus kembali seorang utusan untuk bertemu dengan pimpinan perang Inggris namun ternyata utusan tersebut bernasib sama tidak pernah kembali lagi.

Pangeran Adi Menggalo melaporkan kepada Sultan Badaruddin II mengenai kedatangan Inggris yang berniat untuk menyerang Palembang. Setelah adanya perundingan Sultan Badaruddin II disarankan untuk meninggalkan kerajaan dan mengungsi ke daerah pedalaman Palembang. Kekuasaan sementara diberikan kepada adiknya Pangeran Adi Menggalo atau Pangeran Adipati, akhirnya Sultan Badaruddin beserta putra mahkota dan para pembesar kerajaan pergi dari Istana.

Pangeran Adi Menggalo yang berkuasa pada saat itu ternyata melakukan sebuah pengkhianatan kepada Sultan, mengetahui hal itu para pengikut Sultan menyerbu Palembang. Melihat adanya kerusuhan di Palembang Gillespie mengirim 20 orang pasukan untuk memasuki kota Palembang, namun sesampainya di Palembang mereka tidak menemukan Sultan Badaruddin II. Tidak ditemukannya Sultan Badaruddin II menjadi sebuah kegagalam militer bagi pihak Inggris, selanjutnya mereka melakukan strategi politik devide et impera atau politik adu domba dengan mengangkat Pangeran Adi Menggalo menjadi Sultan dengan gelar Sultan Ahmad Najamuddin.

Dengan demikian, dapat dismpulkan bahwa Inggris menerapkan strategi baru yaitu devide et impera atau politik adu domba. 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Kedatangan utusan Inggris di Palembang pada 1812 bertujuan mengambil alih wilayah Palembang sebagai bekas wilayah Belanda. Tindakan tersebut ditolak oleh Sultan Badaruddin karena ....

1

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia