Iklan
Pertanyaan
Bacalah kutipan teks cerita sejarah berikut ini untuk menjawab soal nomor 4- 10.
DAUD BEUREUEH
(Ulama Besar Aceh)
Semangat separatisme sebagian rakyat Aceh tampaknya terinspirasi oleh sosok Daud Beureueh. Ia merupakan cerminan dari rakyat Aceh yang patriotik, mempunyai harga diri tinggi, dan selalu setia dengan agamanya. Tengku Muhammad Daud Beureueh adalah ulama Aceh yang paling disegani di sepanjang abad ke-20. Pengaruhnya bahkan terasa sampai ke luar serambi Mekkah. Dari kacamata Jakarta, ia merupakan sosok yang kompleks; patriotik sekaligus pemberontak, loyal terhadap negara namun lebih loyal terhadap agamanya. “Kami akan membangun negara dengan cara kami sendiri,” katanya ketika menolak rencana Soekamo untuk menggabungkan Aceh dengan Provinsi Sumatera Utara tahun 1950.
Ia lahir pada 15 September 1899. Karier politik Daud Beureueh mulai bersinar ketika ia terpilih sebagai ketua Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) tahun 1939. Ia juga dikenal sebagai pendiri madrasah Sa'ada Abadiah di Sigli yang terkenal di Aceh.
Daud aktif memimpin umatnya berperang melawan penjajah Belanda. Ketika Indonesia telah merdeka dan mencoba menahan masuknya pasukan asing, ia ditunjuk Soekamo sebagai gubernur militer untuk wilayah Aceh.
Pemberontakan Aceh berawal dari penolakan Daud atas rencana Jakarta menggabungkan Aceh dengan Sumatra Utara ke dalam satu provinsi. Karena tidak berhasil mencapai kesepakatan dengan Soekarno, tahun 1953, ia memproklamasikan Aceh sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia pimpinan S.M. Kartosuwirjo.
Setelah empat tahun berperang, perundingan dilakukan Wakil Perdana Menteri RI Mr. Hardi, yang dilanjutkan Kolonel Soedirman (saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Militer Iskandar Muda). Perundingan mencapai kesepakatan yang menyebutkan Aceh tetap menjadi sebuah provinsi dan memperoleh hak otonomi di bidang pendidikan dan agama. Kesepakatan itu membuat Daud turun gunung. Sayang, hingga akhir hayatnya tahun 1982, janji itu tidak pernah direalisasi oleh Pemerintah Pusat.
Tengku Muhammad Daud Beureueh adalah sosok ulama besar yang menjadi simbol perlawanan terhadap kesewenangan rezim. Namun, apa yang diperjuangkan Daud akhirnya tercapai di awal abad ke-21 ketika Nanggroe Aceh Darussalam memperoleh otonomi khusus.
(Dirangkum dari berbagai sumber)
lnterpretasi atau hikmah yang bisa dipetik dari peristiwa sejarah pada teks adalah ...
Perjuangan meraih cita-cita harus dilakukan dengan segala cara, baik kekerasan maupun jalan damai.
Konflik politik sekeras apa pun bisa diatasi dengan jalan damai melalui jalur perundingan dan setiap pihak harus berkomitmen atas kesepakatan yang dicapai.
Bagaimana seseorang menjalankan agama adalah hak pribadi setiap orang dan negara tidak berhak untuk mengaturnya karena akan menimbulkan konflik.
Setiap daerah harus diberi otonomi khusus untuk mengatur dan mengelola daerahnya masing-masing sesuai potensi dan karakteristik masyarakatnya.
Untuk bisa melawan Belanda, seluruh elemen masyarakat harus bersatu, berjuang bersama, dan tidak justru saling bertikai memperjuangkan kepentingan sendiri.
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
01
:
21
:
03
:
12
Iklan
S. Nurjannah
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Jember
4
5.0 (1 rating)
Rafika Fika
Makasih ❤️
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia