Jawabannya dijelaskan sebagai berikut.
Penamaan senyawa biner kovalen berhubungan dengan nama unsur penyusunnya dan jumlah atomnya. Jumlah atom setiap unsur dituliskan dalam bahasa Yunani (mono-, di-, tri, tetra-, dst.) yang digunakan sebagai awalan dalam penamaa senyawa biner kovalen. Jadi, senyawa biner kovalen diberi nama dengan menyebutkan unsur pertama yang telah diberi awalan, disusul dengan unsur kedua yang telah diberi awalan dan diberi akhiran -ida. Namun, jika jumlah atom unsur pertama hanya satu, nama Yunani jumlah atom tidak perlu dituliskan.
Senyawa biner kovalen yang mengandung unsur H memiliki cara penamaan yang agak berbeda dengan senyawa biner kovalen lain. Pada penamaan senyawa tersebut, nama Yunani jumlah atom yang dinyatakan sebagai awalan tidak disertakan dalam penamaan, Jadi, nama senyawanya merupakan gabungan antara asam atau hidrogen dan nama unsur nonlogam atau anion diikuti akhiran -ida. Jika anionnya merupakan anion poliatom, maka penamaannya adalah gabungan antara asam atau hidrogen dan nama anion poliatom.
Penamaan beberapa senyawa biner kovalen tidak mengikuti atura penamaan senyawa biner kovalen yang telah dijelaskan. Contoh senyawa-senyawa tersebut adalah H2O (air), NH3 (amonia), dan CH4 (metana).
Berdasarkan penjelasan di atas, maka tabel dalam soal dapat dilengkapi sebagai berikut:
