Iklan

Pertanyaan

Lembaga pendidikan dan pusat penelitian warisan kolonial yang menjadi modal besar untuk mengembangkan iptek ...

Lembaga pendidikan dan pusat penelitian warisan kolonial yang menjadi modal besar untuk mengembangkan iptek ...
 

  1. ...

  2. ...

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

00

:

06

:

09

Klaim

Iklan

A. NIZAR

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Surabaya

Jawaban terverifikasi

Jawaban

lembaga pendidikan dan pusat penelitian warisan kolonial yang menjadi modal besar untuk mengembangkan iptek diantaranya:Technische Hoge School (THS) sekarang ITB, Landbouw Hoge School atau Sekolah Tinggi Pertanian Bogor, Rechts Hoge School (RHS) Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta, Geneeskundige Hoge School (GHS) atau Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta, Institut Eijkman di Jakarta, Observatorium Boscha di Lembang, Jawa Barat.

lembaga pendidikan dan pusat penelitian warisan kolonial yang menjadi modal besar untuk mengembangkan iptek diantaranya: Technische Hoge School (THS) sekarang ITB, Landbouw Hoge School atau Sekolah Tinggi Pertanian Bogor, Rechts Hoge School (RHS) Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta, Geneeskundige Hoge School (GHS) atau Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta, Institut Eijkman di Jakarta, Observatorium Boscha di Lembang, Jawa Barat.

Pembahasan

Setelah masa kolonial Belanda berakhir, Indonesia mulai merintis secara bertahap usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lembaga pendidikan dan pusat penelitian warisan Belanda menjadi modal dasar yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia. Lembaga pendidikan dan pusat penelitian tersebut adalah sebagai berikut: Technische Hoge School (THS) sekarang ITB Landbouw Hoge School atau Sekolah Tinggi Pertanian Bogor. Rechts Hoge School (RHS) Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta. Geneeskundige Hoge School (GHS) atau Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Institut Eijkman di Jakarta. Observatorium Boscha di Lembang, Jawa Barat. Usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pascakolonial Belanda mulai dirintis sejak tahun 1950-an. Selain memanfaatkan warisan lembaga pendidikan dan penelitian, pemerintah dan para ilmuwan mulai menggagas pendirian lembaga pendidikan dan riset serta menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan dan dan riset luar negeri. Hal ini ditandai dengan banyaknya mahasiswa Indonesia yang melakukan studi ke luar negeri. Pada tahun 1960-an perkembangan politik luar negeri Indonesia yang condong ke arah Blok Timur memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dipengaruhi oleh negara-negara Asia Timur, khususnya Cina dan Jepang. Dengan demikian, lembaga pendidikan dan pusat penelitian warisan kolonial yang menjadi modal besar untuk mengembangkan iptek diantaranya:Technische Hoge School (THS) sekarang ITB, Landbouw Hoge School atau Sekolah Tinggi Pertanian Bogor, Rechts Hoge School (RHS) Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta, Geneeskundige Hoge School (GHS) atau Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta, Institut Eijkman di Jakarta, Observatorium Boscha di Lembang, Jawa Barat.

Setelah masa kolonial Belanda berakhir, Indonesia mulai merintis secara bertahap usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lembaga pendidikan dan pusat penelitian warisan Belanda menjadi modal dasar yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia.

Lembaga pendidikan dan pusat penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Technische Hoge School (THS) sekarang ITB
  2. Landbouw Hoge School atau Sekolah Tinggi Pertanian Bogor.
  3. Rechts Hoge School (RHS) Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta.
  4. Geneeskundige Hoge School (GHS) atau Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta.
  5. Institut Eijkman di Jakarta.
  6. Observatorium Boscha di Lembang, Jawa Barat.

Usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pascakolonial Belanda mulai dirintis sejak tahun 1950-an. Selain memanfaatkan warisan lembaga pendidikan dan penelitian, pemerintah dan para ilmuwan mulai menggagas pendirian lembaga pendidikan dan riset serta menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan dan dan riset luar negeri. Hal ini ditandai dengan banyaknya mahasiswa Indonesia yang melakukan studi ke luar negeri. Pada tahun 1960-an perkembangan politik luar negeri Indonesia yang condong ke arah Blok Timur memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dipengaruhi oleh negara-negara Asia Timur, khususnya Cina dan Jepang.

Dengan demikian, lembaga pendidikan dan pusat penelitian warisan kolonial yang menjadi modal besar untuk mengembangkan iptek diantaranya: Technische Hoge School (THS) sekarang ITB, Landbouw Hoge School atau Sekolah Tinggi Pertanian Bogor, Rechts Hoge School (RHS) Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta, Geneeskundige Hoge School (GHS) atau Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta, Institut Eijkman di Jakarta, Observatorium Boscha di Lembang, Jawa Barat.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

278

Iklan

Pertanyaan serupa

Pada tahun 1932 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan baru yaitu Wildeschoolen Ordonantie . Peraturan ini berisi tentang….

2

3.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia