Puisi adalah karya sastra yang gaya bahasanya terikat oleh rima, irama, dan penyusunan larik dan bait. Puisi biasanya berisi ungkapan perasaan penulis mengenai emosi, pengalaman, pemikiran, maupun kesan yang kemudian bahasa yang menarik sehingga enak untuk dibaca.
Majas adalah gaya bahasa yang biasanya digunakan untuk memperindah puisi.
Majas yang paling banyak digunakan dalam puisi diantaranya adalah:
- Majas hiperbola, yaitu gaya bahasa yang melebih-lebihkan sesuatu dari kenyataannya.
- Majas litotes, yaitu gaya bahasa yang mengecilkan kenyataan dengan maksud merendah.
- Majas personifikasi, yaitu gaya bahasa perbandingan yang mana dalam gaya bahasa ini benda mati diibaratkan seperti hidup.
- Majas simile, yaitu gaya bahasa perumpamaan dimana biasanya dalam kalimatnya ditandai dengan penggunaan kata bagaikan, seperti, bak, ibarat, dan sebagainya.
Pemilihan larik bermajas untuk melengkapi puisi yang rumpang dapat dilakukan dengan cara:
- Membaca seluruh puisi
- Mencoba memahami diksi-diksi yang digunakan dalam puisi
- Mencari diksi yang cocok dan sesuai dengan diksi-diksi yang ada dalam puisi
- Mencari diksi yang bermajas
- Mencari diksi yang bermajas serta sesuai dengan isi puisi
- Mengecek kesesuaian pemilihan kata atau diksi tersebut pada puisi
Berikut adalah analisis larik bermajas untuk melengkapi puisi di atas:
Larik bermajas untuk melengkapi puisi di atas adalah hentikan asa kehidupan. Hal ini berdasarkan pada larik sebelumnya yaitu "Rindu ini membeku" sesuai dengan larik "hentikan asa" Kemudian larik "hentikan asa kehidupan" apabila digabung dengan larik "Rindu ini membeku" menjadi larik bermajas "Rindu ini membeku, hentikan asa kehidupan" yaitu majas personifikasi. Pada larik tersebut, rindu seolah-olah hidup dapat mengentikan asa kehibupan.
Berdasarkan analisis di atas, larik bermajas untuk melengkapi puisi di atas adalah hentikan asa kehidupan.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan A.