Iklan

Pertanyaan

Perhatikakan kutipan cerita pendek berikut!
 

Beni masih tergolek di tempat tidurnya. Hari itu sekolah libur. Makanya ia dapat bermalas-malasan. Matanya menatap kosong ke atas langit-langit kamar. Tiba-tiba saja Beni teringat almarhumah mamanya. Semua kenangan indah terbersit di benaknya. Terbayang senyum manisnya, terasa belaian kasih sayangnya yang lembut. Mama sangat perhatian. "Ah, kenapa kau begitu cepat pergi, padahal aku masih butuh kasih sayangmu," gumam Beni lirih.

Dikutip dari cerpen "Di Saat Rintik Hujan"space 

Kutipan cerpen tersebut menggunakan sudut pandang orang ketiga. Ubahlah menggunakan sudut pandang orang pertama!

Kutipan cerpen tersebut menggunakan sudut pandang orang ketiga. Ubahlah menggunakan sudut pandang orang pertama!space 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

16

:

13

:

48

Iklan

K. Khoirunnisa

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Sriwijaya

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jika kutipan cerita tersebut diganti menjadi sudut pandang orang pertama, maka akan menjadi, aku masih tergolek di tempat tidurku. Hari itu sekolah libur. Makanya aku dapat bermalas-malasan. Mataku menatap kosong ke atas langit-langit kamar. Tiba-tiba saja aku teringat almarhumah mamaku. Semua kenangan indah terbersit di benakku. Terbayang senyum manisnya, terasa belaian kasih sayangnya yang lembut. Mama sangat perhatian. "Ah, kenapa kau begitu cepat pergi, padahal aku masih butuh kasih sayangmu," gumamku lirih.

jika kutipan cerita tersebut diganti menjadi sudut pandang orang pertama, maka akan menjadi, aku masih tergolek di tempat tidurku. Hari itu sekolah libur. Makanya aku dapat bermalas-malasan. Mataku menatap kosong ke atas langit-langit kamar. Tiba-tiba saja aku teringat almarhumah mamaku. Semua kenangan indah terbersit di benakku. Terbayang senyum manisnya, terasa belaian kasih sayangnya yang lembut. Mama sangat perhatian. "Ah, kenapa kau begitu cepat pergi, padahal aku masih butuh kasih sayangmu," gumamku lirih.space 

Pembahasan

Sudut pandang merupakan cara suatu cerita dikisahkan atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tidakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam suatu karya kepada pembaca. Pada sudut pandang orang ketiga, penulismenampilkan para tokoh dengan menyebut namanya atau kata ganti “dia”. Sementara itu, sudut pandang orang pertama, penulis sebagai pelaku sekaligus narator yang menggunakan kata ganti “aku". Jika kutipan cerpen tersebut diubah menjadi sudut pandang orang pertama, maka tokoh cerita tersebut harus diubah menjadi“aku". Aku masih tergolek di tempat tidur ku . Hari itu sekolah libur. Makanya aku dapat bermalas-malasan. Mata ku menatap kosong ke atas langit-langit kamar. Tiba-tiba saja aku teringat almarhumah mama ku . Semua kenangan indah terbersit di benak ku . Terbayang senyum manisnya, terasa belaian kasih sayangnya yang lembut. Mama sangat perhatian. "Ah, kenapa kau begitu cepat pergi, padahal aku masih butuh kasih sayangmu," gumam ku lirih. Dengan demikian, jika kutipan cerita tersebut diganti menjadi sudut pandang orang pertama, maka akan menjadi, aku masih tergolek di tempat tidurku. Hari itu sekolah libur. Makanya aku dapat bermalas-malasan. Mataku menatap kosong ke atas langit-langit kamar. Tiba-tiba saja aku teringat almarhumah mamaku. Semua kenangan indah terbersit di benakku. Terbayang senyum manisnya, terasa belaian kasih sayangnya yang lembut. Mama sangat perhatian. "Ah, kenapa kau begitu cepat pergi, padahal aku masih butuh kasih sayangmu," gumamku lirih.

Sudut pandang merupakan cara suatu cerita dikisahkan atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tidakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam suatu karya kepada pembaca. Pada sudut pandang orang ketiga, penulis menampilkan para tokoh dengan menyebut namanya atau kata ganti “dia”. Sementara itu, sudut pandang orang pertama, penulis sebagai pelaku sekaligus narator yang menggunakan kata ganti “aku".

Jika kutipan cerpen tersebut diubah menjadi sudut pandang orang pertama, maka tokoh cerita tersebut harus diubah menjadi “aku". 

Aku masih tergolek di tempat tidurku. Hari itu sekolah libur. Makanya aku dapat bermalas-malasan. Mataku menatap kosong ke atas langit-langit kamar. Tiba-tiba saja aku teringat almarhumah mamaku. Semua kenangan indah terbersit di benakku. Terbayang senyum manisnya, terasa belaian kasih sayangnya yang lembut. Mama sangat perhatian. "Ah, kenapa kau begitu cepat pergi, padahal aku masih butuh kasih sayangmu," gumamku lirih.

Dengan demikian, jika kutipan cerita tersebut diganti menjadi sudut pandang orang pertama, maka akan menjadi, aku masih tergolek di tempat tidurku. Hari itu sekolah libur. Makanya aku dapat bermalas-malasan. Mataku menatap kosong ke atas langit-langit kamar. Tiba-tiba saja aku teringat almarhumah mamaku. Semua kenangan indah terbersit di benakku. Terbayang senyum manisnya, terasa belaian kasih sayangnya yang lembut. Mama sangat perhatian. "Ah, kenapa kau begitu cepat pergi, padahal aku masih butuh kasih sayangmu," gumamku lirih.space 

Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

11

Bulan

Pembahasan tidak lengkap

Iklan

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!