Iklan

Pertanyaan

Kutipan Buku 1 Judul Buku: Nikmat Rasanya, Nikmat Untungnya-Pintar Budi Daya Ikan di Tambak Secara Intensif Penulis: M. Ghufran H. Kordi K. Tahun Terbit: 2010 Penerbit: Lily Publisher Kota Terbit: Yogyakarta Budi daya ikan dan udang tambak bukanlah sesuatu yang baru bagi masyarakat Indonesia, terutama penduduk yang bermukik di sekitar perairan umum (air tawar) dan pesisir pantai. Ratusan tahun lalu, pada zaman Hindu abad 13-14, kitab Kutaramenawa telah menuliskan undang-undang tentang Siwakan atau pengaturan air yang diduga merupakan awal pemeliharaan bandeng dalam tambak di Indonesia. Artinya, bangsa Indonesia telah mengenal budi daya ikan sejak zaman Hindu, sekitar 700 tahun lalu. Seharusnya secara teknologi budi daya tambak di Indonesia harus lebih maju dari negara-negara lain, minimal Asia Tenggara. Namun, fakta berbicara lain.. Dalam budi daya bandeng di tambak, Indonesia tertinggal dari Filipina yang merupakan negara kecil dengan garis pantai tidak seberapa jika dibanding dengan Indonesia yang memiliki garis panjang sekitar 81.000 km. Sementara dalam budi daya udang windu (Penaeus monodon), Indonesia memang pernah menjadi eksportir udang terbesar di dunia. Namun, setelah industri perudangan mengalami kehancuran karena serangan penyakit, sampai kini pertambakan udang di Indonesia belum bangkit. Ekspor udang windu Indonesia yang pada 1992 mencapai 140.000 ton menurun menjadi 53.000 ton pada 1999. Pada tahun 2000 ekspor udang windu mencapai 65.000 ton. Pada tahun 2005 ekspor udang windu telah mencapai 97.000 ton. Pada tahun 2007 ditargetkan mencapai 126.000 ton. Tingginya serangan penyakit terhadap udang windu mendorong penambak melirik udang vanname (Litopenaeus vanname) untuk memcau produksi udang budi daya. Produksi udang budi daya pada 2007 ditargetkan mencapai 410.000 ton dan 283.000 ton diantaranya adalah produksi udang vanname. Dikutip dari: M.Ghufran H. Kordi K., Nikmat Rasanya, Nikmat Untungnya-Pintar Budi Daya Ikan di Tambak Secara Intensif , Yogyakarta, Lily Publisher, 2010 Kutipan Buku 2 Judul Buku: Budi Daya Jamur Merang Penulis: Meity Suradji Sinaga Tahun Terbit: 2011 Penerbit: Penebar Swadaya Kota Terbit: Jakarta Jamur yang dalam bahasa daerah (Sunda) dikenal dengan sebutan supa atau dalam bahasa inggris disebut mushroom termasuk golongan fungi atau cendawan. Menurut masyarakat awam, jamur adalah tubuh buah yang dapat dimakan. Sementara itu, menurut ahli mikrobiologi. jamur atau mushroom adalah fungi yang mempunyai berituk tubuh buah seperti payung. Struktur reproduksinya berbentuk bilah (gills) yang terletak pada permukaan bawah dari payung atau tudung. Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofit dan termasuk ordo agaricales dan kelas Basidiornycetes. Kehidupan jamur berawal dari spora (basidiospora) yang kemudian akan berke-cambah membentuk hifa yang berupa benang-benang halus. Hifa ini akan tumbuh ke seluruh bagian media tumbuh. Dari kumpulan hifa atau miselium akan terbentuk gumpalan kecil seperti simpul benang yang menandakan bahwa tubuh buah jamur mulai terbentuk. Simpul tersebut berbentuk bundar atau lonjong dan dikenal dengan stadia kepala jarum (pinhead) atau primordia. Simpul ini akan membesar dan disebut stadia kancing kecil (small button). Selanjutnya stadia kancing kecil akan terus membesar mencapai stadia kancing (button) dan stadia telur (egg). Pada stadia ini tangkai dan tudung yang tadinya tertutup selubung universal mulai membesar. Selubung tercabik, lalu diikuti stadia perpanjangan (elongation). Cawan (yolya) pada stadia ini terpisah dengan tudung (pileus) karena perpanjangan tangkai (stalk). Stadia terakhir adalah stadia dewasa tubuh buah. Pada stadia kancingyangtelah membesar akan terbentuk bilah. Bilah yang matang akan memproduksi basidia dan basidiospora, lalu tudung membesar. Pada waktu itu, selubung universal yang semula membungkus seluruh tubuh buah akan tercabik. Tudung akan terangkat ke atas karena memanjangnya batang, sedangkan selubung universal yang sobek akan tertinggal di bawah dan disebut cawan. Tipe perkembangan tubuh seperti ini disebut tipe angiocarpic. Pada tipe perkembangan yang lain, yaitu gymnocarpic, lapisan universal tidak terbentuk. Sisi dari pembesaran tudung dihubungkan dengan batang oleh selubung dalam. Pada waktu bilah membesar, selubung dalam tercabik dan melekat melingkari batang membentuk cincin atau anulus. Sebagai organisme yang tidak berklorofil, jamur tidak dapat melakukan proses fotosintesis seperti halnya tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, jamur mendapat makanan dalam bentuk jadi seperti selulosa, glukosa, lignin, protein, dan senyawa pati. Bahan makanan ini akan diurai dengan bantuan enzim yang diproduksi oleh hifa menjadi senyawa yang dapat diserap dan digunakan untuk tumbuh dan berkembang. Semua jamur yang edibel (dapat dimakan) bersifat saprofit, yaitu hidup dari senyawa organik yang telah mati. Dikutip darl: Meoty Suraci Sinaga, Budi Daya Jamur Mereng . Jakarta, Penebar Swadaya, 2011 Temukan informasi penting dari dua kutipan buku pengayaan tersebut!

Kutipan Buku 1 
Judul Buku: Nikmat Rasanya, Nikmat Untungnya-Pintar Budi Daya Ikan di Tambak Secara Intensif
Penulis: M. Ghufran H. Kordi K.
Tahun Terbit: 2010
Penerbit: Lily Publisher
Kota Terbit: Yogyakarta 

    Budi daya ikan dan udang tambak bukanlah sesuatu yang baru bagi masyarakat Indonesia, terutama penduduk yang bermukik di sekitar perairan umum (air tawar) dan pesisir pantai. Ratusan tahun lalu, pada zaman Hindu abad 13-14, kitab Kutaramenawa telah menuliskan undang-undang tentang Siwakan atau pengaturan air yang diduga merupakan awal pemeliharaan bandeng dalam tambak di Indonesia. Artinya, bangsa Indonesia telah mengenal budi daya ikan sejak zaman Hindu, sekitar 700 tahun lalu.
    Seharusnya secara teknologi budi daya tambak di Indonesia harus lebih maju dari negara-negara lain, minimal Asia Tenggara. Namun, fakta berbicara lain.. Dalam budi daya bandeng di tambak, Indonesia tertinggal dari Filipina yang merupakan negara kecil dengan garis pantai tidak seberapa jika dibanding dengan Indonesia yang memiliki garis panjang sekitar 81.000 km. Sementara dalam budi daya udang windu (Penaeus monodon), Indonesia memang pernah menjadi eksportir udang terbesar di dunia. Namun, setelah industri perudangan mengalami kehancuran karena serangan penyakit, sampai kini pertambakan udang di Indonesia belum bangkit.
    Ekspor udang windu Indonesia yang pada 1992 mencapai 140.000 ton menurun menjadi 53.000 ton pada 1999. Pada tahun 2000 ekspor udang windu mencapai 65.000 ton. Pada tahun 2005 ekspor udang windu telah mencapai 97.000 ton. Pada tahun 2007 ditargetkan mencapai 126.000 ton. Tingginya serangan penyakit terhadap udang windu mendorong penambak melirik udang vanname (Litopenaeus vanname) untuk memcau produksi udang budi daya. Produksi udang budi daya pada 2007 ditargetkan mencapai 410.000 ton dan 283.000 ton diantaranya adalah produksi udang vanname.

Dikutip dari: M.Ghufran H. Kordi K., Nikmat Rasanya, Nikmat Untungnya-Pintar Budi Daya Ikan di Tambak Secara Intensif, Yogyakarta, Lily Publisher, 2010

Kutipan Buku 2
Judul Buku: Budi Daya Jamur Merang 
Penulis: Meity Suradji Sinaga 
Tahun Terbit: 2011 
Penerbit: Penebar Swadaya  
Kota Terbit: Jakarta 
    Jamur yang dalam bahasa daerah (Sunda) dikenal dengan sebutan supa atau dalam bahasa inggris disebut mushroom termasuk golongan fungi atau cendawan. Menurut masyarakat awam, jamur adalah tubuh buah yang dapat dimakan. Sementara itu, menurut ahli mikrobiologi. jamur atau mushroom adalah fungi yang mempunyai berituk tubuh buah seperti payung. Struktur reproduksinya berbentuk bilah (gills) yang terletak pada permukaan bawah dari payung atau tudung. Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofit dan termasuk ordo agaricales dan kelas Basidiornycetes. 
    Kehidupan jamur berawal dari spora (basidiospora) yang kemudian akan berke-cambah membentuk hifa yang berupa benang-benang halus. Hifa ini akan tumbuh ke seluruh bagian media tumbuh. Dari kumpulan hifa atau miselium akan terbentuk gumpalan kecil seperti simpul benang yang menandakan bahwa tubuh buah jamur mulai terbentuk. Simpul tersebut berbentuk bundar atau lonjong dan dikenal dengan stadia kepala jarum (pinhead) atau primordia. Simpul ini akan membesar dan disebut stadia kancing kecil (small button). Selanjutnya stadia kancing kecil akan terus membesar mencapai stadia kancing (button) dan stadia telur (egg). Pada stadia ini tangkai dan tudung yang tadinya tertutup selubung universal mulai membesar. Selubung tercabik, lalu diikuti stadia perpanjangan (elongation). Cawan (yolya) pada stadia ini terpisah dengan tudung (pileus) karena perpanjangan tangkai (stalk). Stadia terakhir adalah stadia dewasa tubuh buah. 
    Pada stadia kancingyangtelah membesar akan terbentuk bilah. Bilah yang matang akan memproduksi basidia dan basidiospora, lalu tudung membesar. Pada waktu itu, selubung universal yang semula membungkus seluruh tubuh buah akan tercabik. Tudung akan terangkat ke atas karena memanjangnya batang, sedangkan selubung universal yang sobek akan tertinggal di bawah dan disebut cawan. Tipe perkembangan tubuh seperti ini disebut tipe angiocarpic. Pada tipe perkembangan yang lain, yaitu gymnocarpic, lapisan universal tidak terbentuk. Sisi dari pembesaran tudung dihubungkan dengan batang oleh selubung dalam. Pada waktu bilah membesar, selubung dalam tercabik dan melekat melingkari batang membentuk cincin atau anulus. 
    Sebagai organisme yang tidak berklorofil, jamur tidak dapat melakukan proses fotosintesis seperti halnya tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, jamur mendapat makanan dalam bentuk jadi seperti selulosa, glukosa, lignin, protein, dan senyawa pati. Bahan makanan ini akan diurai dengan bantuan enzim yang diproduksi oleh hifa menjadi senyawa yang dapat diserap dan digunakan untuk tumbuh dan berkembang. Semua jamur yang edibel (dapat dimakan) bersifat saprofit, yaitu hidup dari senyawa organik yang telah mati. 

Dikutip darl: Meoty Suraci Sinaga, Budi Daya Jamur Mereng. Jakarta, Penebar Swadaya, 2011 

Temukan informasi penting dari dua kutipan buku pengayaan tersebut!
 

  1. ... 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

01

:

44

:

29

Klaim

Iklan

S. Mardiana

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Pembahasan langkah-langkah menentukan informasi penting dalam buku pengayaan (nonfiksi) 'Membaca dan memahami bagian per bagian, seperti kata pengantar, daftar isi, isi, dan penutup dalam buku pengayaan dengan cermat. Mencatat pokok-pokok isi buku dalam- setiap bagian. Pokok isi buku dalam setiap bagian merupakan masalah yang dibahas dalam buku pengayaan. Mencatat topik dan pokok permasalahan yang dibahas dalam buku pengayaan. Informasi penting dari dua kutipan buku pengayaan tersebut adalah ... Buku pengayaan 1 : Nikmat Rasanya, Nikmat Untungnya-Pintar Budi Daya Ikan di Tambak Secara Intensif. Budidaya ikan dan udang di tambak di Indonesia sudah dikenal sejak 700 tahun lalu.Indonesia pernah menjadi eksportir udang terbesar di dunia. Namun, industri perudangan mengalami kehancuran karena serangan penyakit dan sampai saat ini belum bangkit. Produksi udang budi daya pada 2007 ditargetkan mencapai 410.000 ton. Buku pengayaan 2 : Budi Daya Jamur Merang Jamur adalah fungi yang mempunyai bentuk tubuh seperti payung. Kehidupan jamur berawal dari spora. Jamur tidak berklorofil dan tidak dapat melakukan proses fotosintesis. jamur mendapat makanan melalui penyerapan yang dibantu enzim yang diproduksi oleh hifa digunakan untuk tumbuh dan berkembang.

Pembahasan  

langkah-langkah menentukan informasi
penting dalam buku pengayaan (nonfiksi)

  1. 'Membaca dan memahami bagian per bagian, seperti kata pengantar, daftar isi, isi, dan penutup dalam buku pengayaan dengan cermat.
  2. Mencatat pokok-pokok isi buku dalam- setiap bagian. Pokok isi buku dalam setiap bagian merupakan masalah yang dibahas dalam buku pengayaan.
  3. Mencatat topik dan pokok permasalahan yang dibahas dalam buku pengayaan.

Informasi penting dari dua kutipan buku pengayaan tersebut adalah ...

Buku pengayaan 1 : Nikmat Rasanya, Nikmat Untungnya-Pintar Budi Daya Ikan di Tambak Secara Intensif.
Budidaya ikan dan udang di tambak di Indonesia sudah dikenal sejak 700 tahun lalu.Indonesia pernah menjadi eksportir udang terbesar di dunia. Namun, industri perudangan mengalami kehancuran karena serangan penyakit dan sampai saat ini belum bangkit. Produksi udang budi daya pada 2007 ditargetkan mencapai 410.000 ton.

Buku pengayaan 2 : Budi Daya Jamur Merang
Jamur adalah fungi yang mempunyai bentuk tubuh seperti payung. Kehidupan jamur berawal dari spora. Jamur tidak berklorofil dan tidak dapat melakukan proses fotosintesis. jamur mendapat makanan melalui penyerapan yang dibantu enzim yang diproduksi oleh hifa digunakan untuk tumbuh dan berkembang.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Iklan

Pertanyaan serupa

Kutipan Buku 1 Judul Buku: N ikmat Rasanya, Nikmat Untungnya-Pintar Budi Daya Ikan di Tambak Secara Intensif Penulis: M. Ghufran H. Kordi K. Tahun Terbit: 2010 Penerbit: Lily Publisher Kota Terbi...

2

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia