Iklan
Iklan
Pertanyaan
Bacalah teks berikut!
"Oo, kau marah, Pak Tua? Ah, sudah tua suka marah-marah!"
"Huss! Apakah kau anggap aku ini Pak Tuamu?"
"Aku bukan Kang Masmu!" bentak kakek-kakek itu lagi.
"Oo, iya! Tentunya aku harus memanggilmu Mbah, ya! Aku lupa, sungguh. Tapi sebetulnya awal tadi telah aku ingatkan jika aku bersalah. Siapa bersalah wajib diingatkan. Jika tidak demikian? Coba gambarkan, betapa banyak kesalahan yang akan kuperbuat selanjutnya." Kakek itu tertunduk. Wajahnya berubah terang. Lalu bicara dengari suara yang tak berdaya.
"Betulkah bicaramu? Aku sudah tampak sangat tua?"
"Mengapa?"
"Pantas kau panggil Mbah?"
"Hi-hi-hi! Pertanyaanmu itu! Kau sekarang kentara sekali merasa sedih! Mengapa? Apakah karena umurmu yang lanjut, apa karena tidak tahu bahwa kau sudah tua?"
"Jangan bersenda gurau, Kenes, aku betul-betul bertanya"
(Tikungan di Dekat Bendungan, St. Ismari-asita)
Konflik yang tergambar dalam kutipan cerpen tersebut tentang ....
Panggilan yang disampaikan kepada kakek dengan kata mbah dan mas.
Kecemasan tokoh kakek akan ketuaan usianya.
ketidakcocokan penggunaan kata sapaan dengan realitas.
Tokoh Kenes menentukan usia seseorang, sudah tua ataukah masih muda.
Kakek dan Kenes memperebutkan sapaan mbah dan mas
Iklan
M. Rozalina
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Jambi
286
4.7 (7 rating)
Kayfaaa
Pembahasan lengkap banget
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia