Iklan
Pertanyaan
(Waktu pagi cerah. Dalam ruang pertemuan yang didirikan secara darurat. Ruang yang sangat sederhana itu berisikan sebuah meja, dua buah kursi sederhana. Masuklah Mayor. Wajahnya gagah diserami rambut gondrong dan kumis-jenggot melebat. Pada ikat pinggangnya tergantung sepucuk Vickers, dan sebilah belati menghias pada sisi lain. la diiringi Kopral, yang dengan sikap hormat menyilakan duduk. Kopral berpakaian seragam kumal, bersenjatakan sebilah bayonet.)
Mayor: Berapa lama lagi aku mesti tunggu?
Kopral: Sabarlah sedikit, pak.
Mayor: Jangan ditawarkan lagi.
Kopral: Apanya, Pak?
Mayor: Kesabarannya! Sabar itu prinsip. Tidak bisa ditawar-tawar, ngerti?
Kopral: Kalau begitu kuralat ucapan tadi. Sabarlah, titik habis.
Mayor: Ya. Tapi pertanyaanku belum Bung Jawab.
Kopral: Setepat hitungan ilmu pasti tentu tidak dapat. Pak. Jadi, sabarlah. (serayu mau pergi)
Mayor: He, tunggu dulu! Bung jadi ajudannya sudah berapa lama?
Kopral: [...]
Dikutip dari: B. Soelarto "Gempa" dalam Domba-Domba Revolusi, Yogyakarta, Hikayat Publising, 2006.
Konflik yang diajukan dalam teks drama tersebut adalah ....
Iklan
N. Juliana
Master Teacher
4
5.0 (6 rating)
vyto cahya erlangga
Pembahasan lengkap banget
Litha
Makasih ❤️
Iklan
Tanya ke AiRIS
Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia