Iklan
Iklan
Pertanyaan
Aku bisa menangkap kebenaran dalam kata-kata kedua orang tuaku. Ah, aku bahkan bisa menangkap ketulusan hati dan kesungguhan ayah dan ibu. Tetapi justru inilah yang membuatku sukar berbicara. Keheningan berlangsung hingga beberapa lama. Malam seakan membuka pintu bagi pertentangan batin; pertentangan antara kebenaran kata-kata orang tuaku dan kepentinganku untuk selalu bersama suami di mana pun ia berada. "Ah, Yuning," kata ibu tiba-tiba yang membuatku sedikit tersentak. "Ibu tak percaya kau tak menyukai rumah baru itu. Ibu juga tak percaya kau tak suka tinggal dekat bersama kami. Lalu mengapa kau tidak segera menuruti permintaan kami? Mengapa?" O, andaikan ibu tahu kata-katanya membuatku makin terimpit. Dadaku menyesak oleh kebimbangan yang mengembang. Air mataku meluncur satu-satu meskipun aku tetap berusaha keras menahannya.
Dikutip dari: Manad Tohari. "Bulan Kuning Sudah Tenggelam" dalam Mata yang Enak Dipandang, Jakarta. Gramedia, 2013
Konflik dalam kutipan buku tersebut adalah...
Tokoh aku merasa bahwa orang tuanya sangat tulus hati meminta anaknya tinggal dekat bersamanya.
Tokoh aku tidak ingin mengecewakan orang tuanya sehingga ia bersedia tinggal dekat bersama orang tuanya.
Tokoh aku menolak permintaan orang tuanya untuk tinggal dekat bersamanya meskipun kata-kata orang tuanya benar.
Tokoh aku merasa bimbang antara menuruti keinginan orangtua dan kepentingan pribadi untuk mengikuti suami.
Iklan
A. Rizky
Master Teacher
1
0.0 (0 rating)
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia