Untuk menjelaskan bentuk ikatan kimia dalam senyawa dan , kita dapat menggunakan konsep ikatan kimia yang berkaitan dengan kaidah duplet dan kaidah oktet.
- Suatu unsur dapat stabil dengan mengikuti kaidah duplet yakni memiliki dua (2) elektron disekitar atom tersebut.
- Suatu unsur dapat stabil dengan mengikuti kaidah oktet yakni memiliki delapan (8) elektron disekitar atom tersebut.
Dalam molekul , atom O bertindak sebagai atom pusat dan atom H sebagai atom terikat. Atom O memiliki nomor atom = 8 dengan konfigurasi elektron sebagai berikut.
Berdasarkan konfigurasi tersebut terdapat 6 elektron valensi atom O. Untuk mencapai kestabilannya (memenuhi kaidah oktet) maka atom O membutuhkan 2 elektron yang disumbangkan dari 2 atom H. Selain menyumbangkan elektronnya, atom H juga akan stabil (memenuhi kaidah duplet) karena menerima 1 elektron dari atom O. Oleh karena itu, atom O mengikat 2 atom H untuk mencapai kestabilannya.
Dalam molekul , atom N bertindak sebagai atom pusat dan atom H sebagai atom terikat. Atom N memiliki nomor atom = 7 dengan konfigurasi elektron sebagai berikut.
Berdasarkan konfigurasi tersebut terdapat 5 elektron valensi atom N. Untuk mencapai kestabilannya (memenuhi kaidah oktet) maka atom N membutuhkan 3 elektron yang disumbangkan dari 3 atom H. Selain menyumbangkan elektronnya, atom H juga akan stabil (memenuhi kaidah duplet) karena menerima 1 elektron dari atom N. Oleh karena itu, atom N mengikat 3 atom H untuk mencapai kestabilannya.
Jadi, air dan amonia memiliki rumus kimia dan sesuai dengan kestabilan senyawa yang dibentuk.