Fotosistem merupakan satuan fungsional penangkap cahaya. Satu fotosistem tersusun oleh sekitar 200 molekul klorofil. Fotosistem ada dua, yaitu fotosistem I (FS I) dan fotosistem II (FS II).
Fotosistem l sebagian besar tersusun oleh klorofil a sehingga menyerap cahaya dengan panjang gelombang antara 600-700 nm. Fotosistem II tersusun oleh lebih banyak klorofil b sehingga menyerap cahaya dengan panjang gelombang <680 nm. Di dalam fotosistem terdapat molekul pigmen khususberupa klorofil a yang dikombinasikan dengan protein khusus yang disebut pusat reaksi. Klorofil lainnya selain pusat reaksi, disebut penangkap cahaya atau molekul antena. Sesuai dengan namanya, pigmen-pigmen ini berfungsi untuk menyerap energi cahaya dan mengirimkannya ke pusat reaksi untuk diubah menjadi energi kimia.
Selama reaksi terang terdapat dua jalur aliran elektron, yaitu fotofosforilasi nonsiklis dan fotosforilasi siklis. Dalam fotofosforilasi nonsiklis, digunakan FS I dan FS II serta hanya ada satu arah aliran elektron, terutama dari air ke NADH. Untuk setiap dua elektron yang masuk ke jalur ini, dihasilkan 2 ATP dan 1 NADPH.
Fotofosforilasi siklis merupakan reaksi terang yang paling sederhana karena hanya melibatkan FS I. Aliran elektronnnya membentuk siklus karena elektron yang tereksitasi yang berasal dari P700. Pada pusat reaksi, sering kali kembali ke P700. Untuk setiap elektron yang masuk ke fotofosforilasi siklis, disintesis 1 ATP melalui kemiosmosis. Pada jalur ini tidak terbentuk NADPH dan oksigen.
Keuntungan memiliki dua fotosistem yaitu dapat menghasilkan ATP dengan jumlah yang lebih banyak daripada menggunakan satu fotosistem.