Wilayah pesisir dan laut sangat rentan terhadap berbagai ancaman pencemaran baik yang berasal dari aktivitas domestik manusia (marine debris), industri (pengolahan perikanan), perhubungan laut seperti tumpahan minyak (oil spill), maupun aktivitas lainnya.
Pencemaran di Lingkungan Laut yaitu dimasukannya oleh manusia, secara langsung atau tidak langsung ke dalam lingkungan laut yang mengakibatkan dapat buruk sedemikian rupa seperti kerusakan pada keberlangsungan kehidupan laut sehingga berbahaya bagi kesehatan manusian, gangguan terhadap kegiatan di laut termasuk penangkapan ikan. Hal ini tentunya akan menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem, habitat, biota laut dan penurunan kualitas lingkungan pesisir. Ancaman pencemaran tersebut apabila tidak ditangani secara tepat dapat mengakibatkan semakin meluasnya dampak negatif terhadap kehidupan manusia dan biota.
Dampak ekosistem laut yang rusak yaitu matinya biota-biota perairan akibat keracunan bahan pencemar. Hal ini akan berakibat pada menurunnya keanekaragaman, rusaknya rantai makanan bahkan dapat menyebabkan kepunahan biota. Bahan pencemar dapat terakumulasi pada tubuh biota-biota perairan yang apabila terkonsumsi oleh manusia dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada manusia.
Tindakan untuk mengatasi pencemaran laut yaitu membatasi penggunaan plastik, mengolah limbah sebelum dialirkan ke laut, melarang penggunaan bahan berbahaya, melakukan pengawasan terhadap pertambangan minyak lepas pantai.