Kerajaan Kediri berdiri erat kaitannya dengan adanya konflik antara Kerajaan Panjalu dan Kerajaan Jenggala. Pada tahun 1052 terjadilah pertempuran antara kedua kerajaan. Kerajaan Jenggala memenangkan pertempuran. Selanjutnya, Panjalu dan Jenggala di bawah pemerintahan Panji Garasakan (raja Jenggala). Perkembangan berikutnya, kerajaan ini lebih dikenal dengan nama Kerajaan Kediri dengan ibu kotanya di Daha.
Keberadaan Kerajaan Kediri diketahui melalui beberapa sumber sejarah yang dikumpulkan, baik dari dalam negeri maupun sumber dari luar. Sumber-sumber sejarah Kerajaan Kediri terdiri dari prasasti (tulisan) dan berita asing. Prasasti-prasasti yang menjelaskan mengenai Kerajaan Kediri diantaranya adalah sebagai berikut.
- Prasasti Sirah Keting (1104 M) yang memuat tentang pemberian hadiah tanah kepada rakyat desa oleh Raja Jayawarsa.
- Prasasti yang ditemukan di Tulungagung dan Kertosono yang berisi masalah keagamaan. Prasasti ini diperkirakan berasal dari Raja Bameswara tahun 1117 –1130 M.
- Prasasti Ngantang (1135 M) yang menyebutkan tentang Raja Jayabaya yang memberikan hadiah kepada rakyat Desa Ngantang sebidang tanah perdikan yang bebas dari pajak.
- Prasasti Jaring (1181 M) dari Raja Gandra yang memuat tentang sejumlah nama hewan, seperti kebo waruga dan tikus finada
- Prasasti Kamulan (1194 M) yang menyatakan bahwa pada masa pemerintahan Raja Kertajaya, Kerajaan Kediri telah berhasil mengalahkan musuh yang memusuhi istana di Katang-katang.
- Prasasti Banjaran (1052 M) yang berisi cerita kemenangan Panjalu dari Jenggala.
- Prasasti Hantang (1135 M) yangberisi tentang pemerintahan Sri Jayabaya.
Sumber sejarah lain yang menjelaskan tentang Kerajaan Kediri adalah sumber asing yang berupa berita dan kitab dari Tiongkok. Sumber-sumber tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
- Kronik Tiongkok Ling Wai lai Ta (1178 M) yang menyebutkan Pu Chia Lung, merupakan nama lain dari Panjalu dan Kediri.
- Kitab Chi Fan Chi (1225 M) oleh Chau-Yu-Kua yang menyebut Su-ki-tan, sebuah kerajaan di Jawa Timur yang sebenarnya adalah Kediri.
Sumber-sumber sejarah dari Kerajaan Kediri banyak ditemukan baik dari dalam maupun luar negeri yang tentunya semuanya saling berkaitan dan memperkuat satu sama lain.
Jadi, sumber asing yang menerangkan Kerajaan Kediri adalah Kronik Tiongkok Ling Wai lai Ta dan Kitab Chi Fan Chi. Sedangkan beberapa sumber prasatinya adalah Prasasti Sirah Keting, Prasasti Ngantang, Prasasti Jaring, Prasasti Kamulan, Prasasti Banjaran, dan Prasasti Hantang.