Keluarga merupakan wahana sosialisasi primer sebagai pembentukan nilai dan norma yang efektif, dimana orang tua mentransformasikan peraturan yang ada di masyarakat terhadap anak-anaknya dengan tujuan ....

Pembahasan

Normal 0 false false false EN-US KO X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} Soerjono Soekanto mendefinisikan sosialisasi sebagai proses sosial di mana individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai perilaku orang-orang di sekitarnya (budaya masyarakat). Keluarga di sini menjadi penting karena ia berperan sebagai agen sosialisasi primer untuk anak-anak sebelum mereka terjun ke masyarakat. Tujuan sosialisasi yang dilakukan keluarga adalah untuk meletakkan dasar kepribadian pada anggota keluarga (B) sehingga kepribadiannya sesuai dengan orang-orang dan aturan yang berlaku di sekitarnya.