Pertanyaan

Puisi berikut untuk soal nomor 23 dan 26.

Kehadiran Aib dan Nasib karya Minanto ini bisa dibilang cukup memberi angin segar bagi para penulis dengan kecenderungan avant-garde di Indonesia untuk terus mengeksplorasi bentuk bercerita -- alih-alih, menyebutnya sebagai bentuk baru, paling tidak -- yang sebelumnya belum pernah digunakan para penulis prosa di Indonesia. Pendapat ini pun sejalan dengan apa yang ditulis Budi Darma bahwa jumlah dan horizon karya sastra Indonesia terbatas. Oleh karena itu, hanya dengan menyandarkan diri pada sastra Indonesia kurang menjamin tumbuhnya wawasan sastra. Tidak hanya makin banyak karya sastra yang kita baca makin baik, tetapi juga makin banyak karya sastra yang baik mutunya yang kita baca, makin baik juga wawasan sastra kita. Karya sastra dunia yang baik bukan main banyaknya.

Novel Aib dan Nasib nyatanya memang memberikan kita pengalaman pembacaan naratif yang berbeda. Novel ini berjalan dari paragraf-paragraf pendek dalam empat rangkaian cerita dengan setiap tokoh utama yang berbeda pula dan baru diketahui saling bertaut satu sama lain setelah melewati beberapa bab. Pilihan alur maju-mundur, tidak linear, bentuk sirkular, cerita yang tumpang-tindih dalam novel Aib dan Nasib memang membuat novel ini cukup menawarkan gaya pengisahan yang berbeda, dan sekaligus memiliki kesan begitu rumit. [....] Peristiwa ini disebabkan oleh bab yang kelewat pendek dan tokoh-tokoh utama setiap rangkaian cerita yang berbeda.

(Sumber: https://web.archive.org/web/20201130044218/https://ideide.id/tawaran-eksplorasi-bentuk-bercerita-dan-catatan-lain.html, diakses 13 Maret 2021) $\;$

Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan tersebut adalah ...

Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan tersebut adalah ... $\;$

Pembaca akan sangat mungkin membalik mundur ke halaman sebelumnya. $\;$
Cerita novel ini dikisahkan dengan rumit menjadi begitu terasa mengganggu. $\;$
Dialog dibuat mafhum bahwa pembaca seolah memiliki kedekatan dengan novel ini. $\;$
Para tokoh harus berhadapan dengan ironi yang membuat maskulinitasnya dipertanyakan. $\;$
Peristiwa yang mengacu pada ingatan kolektif membuat novel ini sama sekali tidak berjarak. $\;$

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

Klaim

A. Acfreelance

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah pilihan A.

jawaban yang tepat adalah pilihan A. $\;$

Pembahasan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , kritik sastra adalah pertimbangan baik buruk terhadap hasil karya sastra. Karya sastra yang dapat dikritik, misalnya puisi, cerpen, novel, atau drama. Biasanya kritik menyampaikan baik buruknya suatu karya dari segi isi, bentuk, atau peristiwa secara objektif. Kelebihan dan kelemahan sebuah karya secara objektif dapat diungkap melalui kritik sastra. Penilaian tersebut dilakukan kritikus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi. Teks kritik harus disertai data atau unsur-unsur pendukung. Data atau unsur-unsur pendukung dalam teks kritik, antara lain sinopsis karya, alasan logis, dan teori-teori yang mendukung . Hal yang dilakukan untuk dapat menemukankalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf, antara lain: Membaca teks dengan cermat dan teliti. Menemukan topik permasalahanpada teks. Memperhatikan kohesi dan koherensi teks. Memperhatikan kalimat sebelum dan sesudahnya. Paragraf ketiga tersebut menjelaskan alur penceritaan novel Aib dan Nasib yangberjalan dari paragraf-paragraf pendek dalam empat rangkaian cerita dengan setiap tokoh utama yang berbeda pula dan baru diketahui saling bertaut satu sama lain setelah melewati beberapa bab. Pilihan alur maju-mundur, tidak linear, bentuk sirkular, cerita yang tumpang-tindih . Novel ini juga dikatakan memiliki gaya pengisahan yang berbeda dan terkesan rumit . Sehingga, kalimat yang paling cocok untuk melengkapi paragraf tersebut ialah pembaca akan sangat mungkin membalik mundur ke halaman sebelumnya . Adapun sebab peristiwa tersebut dilanjutkan lagi pada kalimat selanjutnya, yaitu karena bab yang terlalu pendek dan tokoh-tokoh utama setiap rangkaian cerita yang berbeda-beda . Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan A.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kritik sastra adalah pertimbangan baik buruk terhadap hasil karya sastra. Karya sastra yang dapat dikritik, misalnya puisi, cerpen, novel, atau drama. Biasanya kritik menyampaikan baik buruknya suatu karya dari segi isi, bentuk, atau peristiwa secara objektif.

Kelebihan dan kelemahan sebuah karya secara objektif dapat diungkap melalui kritik sastra. Penilaian tersebut dilakukan kritikus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi. Teks kritik harus disertai data atau unsur-unsur pendukung. Data atau unsur-unsur pendukung dalam teks kritik, antara lain sinopsis karya, alasan logis, dan teori-teori yang mendukung.

Hal yang dilakukan untuk dapat menemukan kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf, antara lain:

Membaca teks dengan cermat dan teliti.
Menemukan topik permasalahan pada teks.
Memperhatikan kohesi dan koherensi teks.
Memperhatikan kalimat sebelum dan sesudahnya.

Paragraf ketiga tersebut menjelaskan alur penceritaan novel Aib dan Nasib yang berjalan dari paragraf-paragraf pendek dalam empat rangkaian cerita dengan setiap tokoh utama yang berbeda pula dan baru diketahui saling bertaut satu sama lain setelah melewati beberapa bab. Pilihan alur maju-mundur, tidak linear, bentuk sirkular, cerita yang tumpang-tindih. Novel ini juga dikatakan memiliki gaya pengisahan yang berbeda dan terkesan rumit.

Sehingga, kalimat yang paling cocok untuk melengkapi paragraf tersebut ialah pembaca akan sangat mungkin membalik mundur ke halaman sebelumnya. Adapun sebab peristiwa tersebut dilanjutkan lagi pada kalimat selanjutnya, yaitu karena bab yang terlalu pendek dan tokoh-tokoh utama setiap rangkaian cerita yang berbeda-beda.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan A. $\;$