Kalajengking adalah hewan yang termasuk dalam Filum Arthropoda, kelas Arachnida dan ordo Scorpiones. Kalajengking ditemukan terutama di daerah tropis dan subtropis, hidup di bawah batu, tersembunyi di serasah dan berlubang. Sebagian besar spesies kalajengking menunjukkan kebiasaan nokturnal ketika mereka pergi untuk menangkap mangsanya, bahkan menjadi lebih aktif di bulan-bulan suhu yang lebih tinggi.
Bagian tubuh mereka dibagi menjadi sefalotoraks (prosoma) dan perut (opisthosoma). Selanjutnya, bagian perutnya dibagi menjadi batang (mesosoma) dan ekor (metasoma):
Prosoma: bagian yang pendek dan ditutupi oleh karapas. Bagian ini memiliki enam ujung diantaranya: sepasang chelicerae, sepasang pedipalpus, dan empat pasang kaki. Tidak memiliki rahang dan antena; memiliki mata yang sederhana, salah satunya adalah di daerah tengah permukaan punggung.
Mesosoma: terdapat genital operculum, pelengkap sensorik dan spirakel.
Metasoma: bagian ini memiliki struktur yang disebut telson dengan sepasang kelenjar yang menghasilkan racun disebut dengan stinger. Kelenjar ini berakhir di dua lubang yang terletak di ujung penyengat, dan menjadi tempat kalajengking untuk menyuntikkan racun ke mangsanya.
Racun tersebut mengandung zat neurotoksik, enzim, dan histamin.Semua kalajengking menghasilkan zat beracun, tetapi kurang dari 30 spesies dapat menyebabkan kematian pada manusia.