Pertanyaan

Kabinet Karya pimpinan Djuanda berakhir dengan keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Alasan yang mendasari dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah….

Kabinet Karya pimpinan Djuanda berakhir dengan keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Alasan yang mendasari dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah …. $\;$

pemerintahan Djuanda dianggap menyimpang
Presiden Soekarno frustasi berat
mundurnya Moh.Hatta sebagai Wakil Presiden
Indonesia akan dibentuk menjadi negara monarki konstitusional
pemerintahan yang terdapat dalam Demokrasi Liberal dianggap gagal

M. Robo

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

maka pilihan jawaban yang tepat adalah E

Pembahasan

Keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 menandai berakhirnya Kabinet Djuanda yang mulai aktif bekerja sejak 9 April 1957. Alasan keluarnya Dekrit Presiden adalah karena Pemerintahan di masa Demokrasi Liberal dinilai oleh Presiden Soekarno gagal memenuhi harapan terwujudnya stabilitas nasional. Pergolakan dan pemberontakan di dalam negeri tidak kunjung padam, puncaknya adalah meletusnya peristiwa Cikini pada 30 November 1957 yang merupakan peristiwa percobaan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno. Peristiwa ini malah seakan menegaskan bahwa kelompok pemberontak semakin berani untuk melancarkan serangannya. Kondisi yang semakin kacau, akhirnya mendorong Presiden Soekarno untuk bertindak tegas dengan mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Isi dekrit tersebut adalah pembubaran Badan Konstituante hasil Pemilu 1955 dan penggantian undang-undang dasar dari UUD Sementara (UUDS) 1950 ke UUD 1945. Soekarno menilai bahwa parlemen dan kabinet sepanjang masa Demokrasi Liberal tidak berhasil menjalankan pemerintahan Indonesia dan membentuk dasar konstitusional Indonesia. Dengan demikian, maka pilihan jawaban yang tepat adalah E

Keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 menandai berakhirnya Kabinet Djuanda yang mulai aktif bekerja sejak 9 April 1957. Alasan keluarnya Dekrit Presiden adalah karena Pemerintahan di masa Demokrasi Liberal dinilai oleh Presiden Soekarno gagal memenuhi harapan terwujudnya stabilitas nasional. Pergolakan dan pemberontakan di dalam negeri tidak kunjung padam, puncaknya adalah meletusnya peristiwa Cikini pada 30 November 1957 yang merupakan peristiwa percobaan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno. Peristiwa ini malah seakan menegaskan bahwa kelompok pemberontak semakin berani untuk melancarkan serangannya. Kondisi yang semakin kacau, akhirnya mendorong Presiden Soekarno untuk bertindak tegas dengan mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Isi dekrit tersebut adalah pembubaran Badan Konstituante hasil Pemilu 1955 dan penggantian undang-undang dasar dari UUD Sementara (UUDS) 1950 ke UUD 1945. Soekarno menilai bahwa parlemen dan kabinet sepanjang masa Demokrasi Liberal tidak berhasil menjalankan pemerintahan Indonesia dan membentuk dasar konstitusional Indonesia.

Dengan demikian, maka pilihan jawaban yang tepat adalah E