Afrika merupakan kawasan yang sangat penting bagi perkembangan studi paleoantropologi. Banyak fosil manusia purba jenis hominidae (kera besar) yang ditemukan di daratan Afrika. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), beberapa paleantropolog seperti Springer dan Bauer mengungkapkan bahwa kemunculan manusia modern masa kini berasal dari Afrika. Pada perkembangannya, manusia purba Afrika tersebar ke seluruh penjuru dunia dan mendirikan peradaban. Teori tersebut dikenal dengan Teori Out of Africa.
Adapun manusia Purba yang paling tua, ditemukan di Afrika dan diperkirakan berumur 4 juta tahun lalu adalah manusia purba Ardipithecus Ramidus, ditemukan di Ethiopia sekitar 4,4 juta tahun lalu oleh Yohannes Haile pada tahun 1994. Sisa fosil yang ditemukan hanya terdapat pada bagian tengkorak gigi, tangan dan kaki yang berjumlah 35 bagian. Mengapa fosil ini disebut sebagai yang tertua di dunia karena fosil lainnya seperti Australopithecus Africanus, yang ditemukan di daerah Taung, Afrika Selatan oleh Prof. Raymond Dart pada tahun 1924 ini diperkirakan hidup 3-2,2 juta tahun lalu atau satu juta tahun lebih muda di banding Ardipithecus Ramidus. Adapun buktinya adalah ketika sebuah tim ilmuwan baru-baru ini menemukan bagian telapak kaki berumur 3,4 juta tahun dari daerah Woranso-Mille di Afar, Ethiopia. Setelah diidentifikasi, fosil tak termasuk bagian tubuh "Lucy", spesimen fosil Australopithecus afarensis yang terkenal sebagai nenek moyang awal manusia. Penelitian terhadap spesimen baru menunjukkan ada lebih dari satu spesies nenek moyang awal manusia yang hidup antara tiga dan empat juta tahun lalu. Mereka punya cara bergerak berbeda. Kurator antropologi fisik di Cleveland Museum of Natural History, Amerika Serikat, mengatakan Lucy hidup bersama kerabat dekatnya yang lebih mahir memanjat pohon. Mirip dengan Ardi, spesimen fosil Ardipithecus ramidus yang hidup 4,4 juta tahun lalu, Fosil bagian kaki merupakan bukti pertama untuk menunjukkan keberadaan setidaknya dua spesies pra-manusia yang memiliki perbedaan cara bergerak. Keduanya hidup beriringan di Afrika Timur sekitar 3,4 juta tahun lalu.
Setelah penemuan tersebut direkonstruksi, diperkirakan bahwa Ardipithecus ramidus memiliki berat sekira 50 kg dengan tinggi badan 120 cm, volume otak seukuran dengan ukuran otak simpanse dan diperkirakan hidup pada 4,4 juta tahun yang lalu.Dengan melalui analisis lengan, jari tangan, dan jari kaki, para ahli menyimpulkan bahwa Ardipithecus ramidus pandai memanjat pohon. Ardipithecus ramidus memiliki gigi seri dan taring yang lebih besar daripada kera modern. Dari analisis gigi tersebut. maka dapat diketahui bahwa Ardipithecus ramidus merupakan pemakan buah-buahan, tanaman, daun, dan mamalia kecil.
Berdasarkan penjelasan di atas maka jawabannya adalah Ardipithecus Ramidus merupakan manusia purba paling tua di dunia ditemukan di Ethiopia sekitar 4,4 juta tahun lalu oleh Yohannes Haile pada tahun 1994. Adapun bukti-buktinya adalah ditemukannya sisa fosil yang hanya terdapat pada bagian tengkorak gigi, tangan dan kaki yang berjumlah 35 bagian. Setelah diidentifikasi, fosil tak termasuk bagian tubuh "Lucy", spesimen fosil Australopithecus afarensis yang terkenal sebagai nenek moyang awal manusia.