Upaya penyelesaian konflik Cekoslowakia melalui sebuah Revolusi Beludru yang menyebabkan terpecahnya Cekoslowakia menjadi dua negara berdaulat.
Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut:
Cekoslowakia merupakan sebuah negara yang berdiri pada 14 November 1918 setelah berakhirnya Perang Dunia I. Komunis menjadi partai politik yang dominan dan menguasai pemerintah Cekoslowakia pada 1948. Sejak usainya Perang Dunia II, banyak terjadi perpecahan antara anggota parlemen yang mendukung adanya desentralisasi (pemisahan kekuasaan) dan yang menolak desentralisasi.
Slowakia menginginkan untuk dilakukan desentralisas. Tetapi, perbedaan itu muncul ketika Ceko tidak menyetujuinya dan lebih memilih agar Praha (pusat) yang mengkontrol, sehingga tidak perlu adanya desentralisasi. Selain itu, juga adanya persaingan antara Ceko dan Slowakia dalam industri senjata yang membuat Slowakia mernutuskan untuk memisahkan diri agar industri senjatanya dapat bersaing secara sehat.
Penyelesaian konflik diantara kedua kubu tersebut melalui sebuah Revolusi Beludru atau Velvet Revolution pada tahun 1989 yang merupakan revolusi secara damai. Pemimpin revolusi tersebut adalah Vaclav Havel yang menentang keras pemerintahan rezim komunis melalaui serangkaian demonstrasi dan pemogokan oleh para pendukungnya yang sangat banyak. Maka melalui sidang permilihan parlemen pada 7 Juni 1992 antara Ceko dan Slowakia, Vaclav Klaus dari partai Civic Democratic Party membuat sebuah ususlan agar mengganti nama Republik Federasi Sosial Cekslowakia menjadi Republik Cekosliwakia kepada Vladimir Meciar dari Movement for a Democratic Slovakia.
Pada tanggal 1 Januari 1993, negara Slowakia terbentuk dan sejak saat itu Cekslowakia terpecah menjadi dua negara berdaulat yang terdiri dari Republik Ceko dan Slowakia. Perpecahan kedua negara tersebut dilakukan dengan cara yang damai, sehingga mendapat apresiasi dari pihak PBB agar dijadikan contoh pemisahan suatu negara yang patut ditiru.