Iklan

Pertanyaan

Burung nuri burung dara

Terbang ke sisi taman kayangan

Cobalah terka wahai saudara

Semakin diisi semakin ringanspace 

Jelaskan struktur dan kebahasaan pantun berikut!

Jelaskan struktur dan kebahasaan pantun berikut!space 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

06

:

22

:

05

Klaim

Iklan

A. Dwianto

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

pantun di atas dapat dianalisis struktur dan kaidah kebahasaannya yaitu dengan menganalisis bait, baris, rima, kata, suku, kata, sampiran, dan isi, sesrta kebahasaannya yaitu dalam penggunaan diksi dan ungkapan.

pantun di atas dapat dianalisis struktur dan kaidah kebahasaannya yaitu dengan menganalisis bait, baris, rima, kata, suku, kata, sampiran, dan isi, sesrta kebahasaannya yaitu dalam penggunaan diksi dan ungkapan.space 

Pembahasan

Pantun adalah senandung atau puisi rakyat yang dapat dinyanyikan. Dalam kesusastraan, pantun pertama kali muncul dalam sejarah Melayu dan hikayat-hikayat popular yang sezaman. Pantun berisi pesan sesuai dengan apa yang akan ditujukan kepada pendengar atau pembacanya. Struktur pantun adalah sebagai berikut. Bait, yaitu banyaknya baris dalam sebuah pantun. Satu bait pantun terdiri dari 4 baris. Baris/larik yaitu kumpulan beberapa kata yang memiliki arti dan bisa membentuk sampiran atau isi dalam sebuah pantun. Kata, yaitu gabungan dari suku kata yang memiliki arti, meski begitu, ada kata-kata tertentu yang hanya terdiri dari satu suku kata seperti yang, byur, dan, ke. Sedangkan kata yang terdiri dari dua suku kata atau lebih contohnya suka, rumah, pohon, awan, dll. Suku Kata, yaitu penggalan-penggalan bunyi dari kata dalam satu ketukan atau satu hembusan nafas. Misalnya kata rumah akan diucapkan ru dan mah , kata berenang akan diucapkan be-re-nang jika kedua kata itu diucapkan dengan cara sepenggal-sepenggal. Rima, yaitu pola akhiran bunyi pada kata terakhir pantun. Sampiran, yaitu bagian pantun yang terletak pada baris 1-2 yang merupakan awal dari sebuah pantun atau sampiran merupakan unsur/sketsa/pembayang suasana yang mengantarkan menuju isi atau maksud pantun tersebut. Isi, yaitu bagian pantun yang terletak pada baris 3-4 yang merupakan isi kandungan/pokok atau tujuan dari pantun tersebut. Kebahasaan pada pantun adalah penggunaan kaidah bahasa berupa diksi dan ungkapan dalam pantun tersebut. Struktur pada pantun di atas adalah sebagai berikut. Bait, yaitu banyaknya baris dalam sebuah pantun. Satu bait pantun terdiri dari 4 baris. Baris/larik Pantun di atas terdiri dari 4 baris Kata Baris 1: 4 kata Baris 2: 5 kata Baris 3: 4 kata Baris 4: 4 kata Suku Kata Baris 1: 8 suku kata Baris 2: 10 suku kata Baris 3: 10 suku kata Baris 4: 11 suku kata Rima Rima pantun di atas adalah ra-ngan-ra-ngan atau bersajak a-b-a-b Sampiran, yaitu bagian: Burung nuri burung dara Terbang ke sisi taman kayangan Isi, yaitu bagian: Cobalah terka wahai saudara Semakin diisi semakin ringan Kebahasaan yang terdapat pada pantun di atas menggunakan diksi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Diksi yang dipilih juga memiliki sinonim lain yang bisa digunakan, misalnya kata terka bersinonim dengan kata duga. Pantun di atas tidak menggunakan ungkapan. Dengan demikian, pantun di atas dapat dianalisis struktur dan kaidah kebahasaannya yaitu dengan menganalisis bait, baris, rima, kata, suku, kata, sampiran, dan isi, sesrta kebahasaannya yaitu dalam penggunaan diksi dan ungkapan.

Pantun adalah senandung atau puisi rakyat yang dapat dinyanyikan. Dalam kesusastraan, pantun pertama kali muncul dalam sejarah Melayu dan hikayat-hikayat popular yang sezaman. Pantun berisi pesan sesuai dengan apa yang akan ditujukan kepada pendengar atau pembacanya.

Struktur pantun adalah sebagai berikut.

  1. Bait, yaitu banyaknya baris dalam sebuah pantun. Satu bait pantun terdiri dari 4 baris.

  2. Baris/larik yaitu kumpulan beberapa kata yang memiliki arti dan bisa membentuk sampiran atau isi dalam sebuah pantun.

  3. Kata, yaitu gabungan dari suku kata yang memiliki arti, meski begitu, ada kata-kata tertentu yang hanya terdiri dari satu suku kata seperti yang, byur, dan, ke. Sedangkan kata yang terdiri dari dua suku kata atau lebih contohnya suka, rumah, pohon, awan, dll.

  4. Suku Kata, yaitu penggalan-penggalan bunyi dari kata dalam satu ketukan atau satu hembusan nafas. Misalnya kata rumah akan diucapkan ru dan mah , kata berenang akan diucapkan be-re-nang jika kedua kata itu diucapkan dengan cara sepenggal-sepenggal.

  5. Rima, yaitu pola akhiran bunyi pada kata terakhir pantun.

  6. Sampiran, yaitu bagian pantun yang terletak pada baris 1-2 yang merupakan awal dari sebuah pantun atau sampiran merupakan unsur/sketsa/pembayang suasana yang mengantarkan menuju isi atau maksud pantun tersebut.

  7. Isi, yaitu bagian pantun yang terletak pada baris 3-4 yang merupakan isi kandungan/pokok atau tujuan dari pantun tersebut.

Kebahasaan pada pantun adalah penggunaan kaidah bahasa berupa diksi dan ungkapan dalam pantun tersebut.

Struktur pada pantun di atas adalah sebagai berikut.

  • Bait, yaitu banyaknya baris dalam sebuah pantun. Satu bait pantun terdiri dari 4 baris.

  • Baris/larik

Pantun di atas terdiri dari 4 baris

  • Kata

    • Baris 1: 4 kata
    • Baris 2: 5 kata
    • Baris 3: 4 kata
    • Baris 4: 4 kata
  • Suku Kata

    • Baris 1: 8 suku kata
    • Baris 2: 10 suku kata
    • Baris 3: 10 suku kata
    • Baris 4: 11 suku kata
  • Rima

Rima pantun di atas adalah ra-ngan-ra-ngan atau bersajak a-b-a-b

  • Sampiran, yaitu bagian:

Burung nuri burung dara

Terbang ke sisi taman kayangan

  • Isi, yaitu bagian:

Cobalah terka wahai saudara

Semakin diisi semakin ringan


Kebahasaan yang terdapat pada pantun di atas menggunakan diksi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Diksi yang dipilih juga memiliki sinonim lain yang bisa digunakan, misalnya kata terka bersinonim dengan kata duga. Pantun di atas tidak menggunakan ungkapan.

Dengan demikian, pantun di atas dapat dianalisis struktur dan kaidah kebahasaannya yaitu dengan menganalisis bait, baris, rima, kata, suku, kata, sampiran, dan isi, sesrta kebahasaannya yaitu dalam penggunaan diksi dan ungkapan.space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Dhionny Pathrizya

Ini yang aku cari! Pembahasan lengkap banget Makasih ❤️

Iklan

Pertanyaan serupa

Ciri-ciri pantun terdapat pada nomor ....

1

3.6

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia