Iklan

Pertanyaan

Jelaskanstruktur dankaidahkebahasaan cerpen!

Jelaskan struktur dan kaidah kebahasaan cerpen!space 

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

00

:

22

:

16

:

50

Klaim

Iklan

E. Iga

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Sanata Dharma

Jawaban terverifikasi

Jawaban

struktur cerpen terdiri dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, koda. Kaidah kebahasaan cerpen yaitu menggunakan kalimat bermakna lampau, menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis), menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung, menggunakan banyak dialog, menggunakan kata-kata sifat (descriptive language), menggunakan majas.

struktur cerpen terdiri dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, koda. Kaidah kebahasaan cerpen yaitu menggunakan kalimat bermakna lampau, menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis), menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, menggunakan kalimat langsung dan  tidak langsung, menggunakan banyak dialog, menggunakan kata-kata sifat (descriptive language), menggunakan majas.space 

Pembahasan

Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra prosa yang bersifat fiksi dan memiliki satu konflik dalam ceritanya. Umumnya sebuah cerpen terdiri dari 1.600 hingga 10.000 kata di dalamnya. Denganketerbatasan tersebut, cerpen akan lebih fokus pada satu alur atau plot, karakter utama dan beberapa karakter tambahan jika diperlukan, serta penyelesaian masalah yang ringkas dan efektif. Ada enam struktur yang membangun sebuah cerpen agar menjadi tulisan yang utuh, yaitu: Abstrak Memberikan gambaran awal atau intisari cerita yang ingin disampaikan penulis. Orientasi Memperkenalkan tokoh dan latar dalam cerpen. Latar yang dimaksud dapat berupa waktu, suasana atau kondisi, dan juga tempat. Komplikasi Menyusun peristiwa yang dihubungkan dengan sebab akibat. Di tahap ini penulis memiliki tugas untuk menjaga karakter dan tokoh untuk tetap menarik minat pembaca melalui penggambaran konflik yang ada. Evaluasi Memaparkan perjalanan konflik menuju klimaks untuk selanjutnya ditemukan pelariannya. Resolusi Konflik sudah bertemu dengan peleraiannya dengan cara penulis mengungkapkan solusi dari cerita yang telah dibangun. Koda Bagian akhir untuk penulis mengungkapkan nilai-nilai atau pesan yang ingin disampaikan pada cerpennya. Cerpen tergolongke dalam teks fiksi naratif, cerpen pada umumnya menggunakan kaidah kebahasaan sebagai berikut. Menggunakan kalimat bermakna lampau, yang ditandai oleh fungsi-fungsi keterangan yang bermakna kelampauan, seperti ketika itu, beberapa tahun yang lalu, telah terjadi. Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis). Contoh: sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, seperti menyuruh, membersihkan, menawari, melompat, menghindar. Menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung untukpenyusunan dalam obrolan di dalam cerpen. Menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh. Contoh: merasakan, menginginkan, mengarapkan, mendambakan, mengalami Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda (“….”) dan kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggabarkan tokoh, tempat, atau suasana. Menggunakan majas. Majas dalam cerpen digunakan untuk memperkuat daya imajinasi pembaca dengan penyampaian yang lebih indah dan estetis. Dengan demikian, struktur cerpen terdiri dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, koda. Kaidah kebahasaan cerpen yaitu menggunakan kalimat bermakna lampau, menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis), menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung, menggunakan banyak dialog, menggunakan kata-kata sifat (descriptive language), menggunakan majas .

Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra prosa yang bersifat fiksi dan memiliki satu konflik dalam ceritanya. Umumnya sebuah cerpen terdiri dari 1.600 hingga 10.000 kata di dalamnya. Dengan keterbatasan tersebut, cerpen akan lebih fokus pada satu alur atau plot, karakter utama dan beberapa karakter tambahan jika diperlukan, serta penyelesaian masalah yang ringkas dan efektif. Ada enam struktur yang membangun sebuah cerpen agar menjadi tulisan yang utuh, yaitu:

  1. Abstrak
    Memberikan gambaran awal atau intisari cerita yang ingin disampaikan penulis.
  2. Orientasi
    Memperkenalkan tokoh dan latar dalam cerpen. Latar yang dimaksud dapat berupa waktu, suasana atau kondisi, dan juga tempat.
  3. Komplikasi
    Menyusun peristiwa yang dihubungkan dengan sebab akibat. Di tahap ini penulis memiliki tugas untuk menjaga karakter dan tokoh untuk tetap menarik minat pembaca melalui penggambaran konflik yang ada. 
  4. Evaluasi
    Memaparkan perjalanan konflik menuju klimaks untuk selanjutnya ditemukan pelariannya.
  5. Resolusi
    Konflik sudah bertemu dengan peleraiannya dengan cara penulis mengungkapkan solusi dari cerita yang telah dibangun.
  6. Koda
    Bagian akhir untuk penulis mengungkapkan nilai-nilai atau pesan yang ingin disampaikan pada cerpennya.

Cerpen tergolong ke dalam teks fiksi naratif, cerpen pada umumnya menggunakan kaidah kebahasaan sebagai berikut.

  1. Menggunakan kalimat bermakna lampau, yang ditandai oleh fungsi-fungsi keterangan yang bermakna kelampauan, seperti ketika itu, beberapa tahun yang lalu, telah terjadi.
  2. Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis). Contoh: sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian.
  3. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, seperti menyuruh, membersihkan, menawari, melompat, menghindar.
  4. Menggunakan kalimat langsung dan  tidak langsung untuk penyusunan dalam obrolan di dalam cerpen.
  5. Menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh. Contoh: merasakan, menginginkan, mengarapkan, mendambakan, mengalami
  6. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda (“….”) dan kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung.
  7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggabarkan tokoh, tempat, atau suasana.
  8. Menggunakan majas. Majas dalam cerpen digunakan untuk memperkuat daya imajinasi pembaca dengan penyampaian yang lebih indah dan estetis.

Dengan demikian, struktur cerpen terdiri dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, koda. Kaidah kebahasaan cerpen yaitu menggunakan kalimat bermakna lampau, menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis), menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, menggunakan kalimat langsung dan  tidak langsung, menggunakan banyak dialog, menggunakan kata-kata sifat (descriptive language), menggunakan majas.space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

41

Zaiii

Ini yang aku cari!

Ailsa Inez azalia

Makasih ❤️

Suci Ramadani

Pembahasan tidak lengkap

MELDA DAMAYANTI 4046

Makasih ❤️

Iklan

Pertanyaan serupa

Bagian yang menyajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran bagi tokohnya adalah ….

6

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia