Iklan

Pertanyaan

Jelaskan secara lengkap, bagaimanakah jalannya sidang BPUPKI pertama?

Jelaskan secara lengkap, bagaimanakah jalannya sidang BPUPKI pertama? space

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

13

:

47

:

23

Iklan

I. Agung

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

Jawaban terverifikasi

Jawaban

sidang BPUPKI pertama (29 Mei – 1 Juni 1945) memiliki agenda untuk merumuskan dasar negara yang akan digunakan Indonesia kelak setelah merdeka. Dalam sidang tersebut, terdapat tiga tokoh yang mengemukakan usulannya seperti Moh. Yamin, Prof. Dr. Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno. Karena hingga sidang berakhir belum disepakati mengenai dasar negara Indonesia, maka dibentuklah panitia kecil yang bernama Panitia Sembilan. Panitia yang diketuai Ir. Soekarno ini bertugas untuk menyelesaikan rumusan dasar negara. Panitia Sembilan berhasil menyelesaikan tugasnya pada tanggal 22 Juni 1945 yang dinamakan Piagam Jakarta. Piagam Jakarta inilah yang akan menjadi cikal bakal dari Pancasila.

sidang BPUPKI pertama (29 Mei – 1 Juni 1945) memiliki agenda untuk merumuskan dasar negara yang akan digunakan Indonesia kelak setelah merdeka. Dalam sidang tersebut, terdapat tiga tokoh yang mengemukakan usulannya seperti Moh. Yamin, Prof. Dr. Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno. Karena hingga sidang berakhir belum disepakati mengenai dasar negara Indonesia, maka dibentuklah panitia kecil yang bernama Panitia Sembilan. Panitia yang diketuai Ir. Soekarno ini bertugas untuk menyelesaikan rumusan dasar negara. Panitia Sembilan berhasil menyelesaikan tugasnya pada tanggal 22 Juni 1945 yang dinamakan Piagam Jakarta. Piagam Jakarta inilah yang akan menjadi cikal bakal dari Pancasila. space

Pembahasan

Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI yang pertama dilakukan pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945. Agenda dari sidang pertama ini adalah merumuskan dasar negara yang akan digunakan oleh bangsa Indonesia kelak setelah merdeka. Dalam sidang tersebut, hadir tiga tokoh yang mengusulkan mengenai dasar negara, yaitu sebagai berikut. Moh. Yamin (29 Mei 1945) Asas Peri Kebangsaan. Asas Peri Kemanusiaan. Asas Peri Ketuhanan. Asas Peri Kerakyatan. Asas Kesejahteraan Rakyat. Prof. Dr. Mr. Supomo (30 Mei 1945) Asas Persatuan. Asas Mufakat dan Demokrasi. Asas Keadilan Sosial. Asas Kekeluargaan. Asas Musyawarah. Ir. Soekarno (1 Juni 1945) Sila Kebangsaan Indonesia. Sila Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan. Sila Mufakat atau Demokrasi. Sila Kesejahteraan Sosial. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Namun, hingga sidang berakhir, para anggota BPUPKI belum mencapai kata sepakat. Maka dari itu, dibentuklah panitia kecil yang berjumlah sembilan orang yang dikenal sebagai Panitia Sembilan. Pantia ini diketuai oleh Ir. Soekarno dengan wakilnya Drs. Moh. Hatta untuk menyelesaikan rumusan dasar negara. Panitia Sembilan berhasil menyelesaikan tugasnya pada tanggal 22 Juni 1945, yaitu rumusan dasar negara yang tercantum dalam Piagam Jakarta (J akarta Charter ). Isi dari rumusan dasar negara tersebut adalah sebagai berikut. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jadi, sidang BPUPKI pertama (29 Mei – 1 Juni 1945) memiliki agenda untuk merumuskan dasar negara yang akan digunakan Indonesia kelak setelah merdeka. Dalam sidang tersebut, terdapat tiga tokoh yang mengemukakan usulannya seperti Moh. Yamin, Prof. Dr. Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno. Karena hingga sidang berakhir belum disepakati mengenai dasar negara Indonesia, maka dibentuklah panitia kecil yang bernama Panitia Sembilan. Panitia yang diketuai Ir. Soekarno ini bertugas untuk menyelesaikan rumusan dasar negara. Panitia Sembilan berhasil menyelesaikan tugasnya pada tanggal 22 Juni 1945 yang dinamakan Piagam Jakarta. Piagam Jakarta inilah yang akan menjadi cikal bakal dari Pancasila.

Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI yang pertama dilakukan pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945. Agenda dari sidang pertama ini adalah merumuskan dasar negara yang akan digunakan oleh bangsa Indonesia kelak setelah merdeka. Dalam sidang tersebut, hadir tiga tokoh yang mengusulkan mengenai dasar negara, yaitu sebagai berikut.

  • Moh. Yamin (29 Mei 1945)
  1. Asas Peri Kebangsaan.
  2. Asas Peri Kemanusiaan.
  3. Asas Peri Ketuhanan.
  4. Asas Peri Kerakyatan.
  5. Asas Kesejahteraan Rakyat.
  • Prof. Dr. Mr. Supomo (30 Mei 1945)
  1. Asas Persatuan.
  2. Asas Mufakat dan Demokrasi.
  3. Asas Keadilan Sosial.
  4. Asas Kekeluargaan.
  5. Asas Musyawarah.
  • Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
  1. Sila Kebangsaan Indonesia.
  2. Sila Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan.
  3. Sila Mufakat atau Demokrasi.
  4. Sila Kesejahteraan Sosial.
  5. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

Namun, hingga sidang berakhir, para anggota BPUPKI belum mencapai kata sepakat. Maka dari itu, dibentuklah panitia kecil yang berjumlah sembilan orang yang dikenal sebagai Panitia Sembilan. Pantia ini diketuai oleh Ir. Soekarno dengan wakilnya Drs. Moh. Hatta untuk menyelesaikan rumusan dasar negara. Panitia Sembilan berhasil menyelesaikan tugasnya pada tanggal 22 Juni 1945, yaitu rumusan dasar negara yang tercantum dalam Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Isi dari rumusan dasar negara tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Persatuan Indonesia.
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jadi, sidang BPUPKI pertama (29 Mei – 1 Juni 1945) memiliki agenda untuk merumuskan dasar negara yang akan digunakan Indonesia kelak setelah merdeka. Dalam sidang tersebut, terdapat tiga tokoh yang mengemukakan usulannya seperti Moh. Yamin, Prof. Dr. Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno. Karena hingga sidang berakhir belum disepakati mengenai dasar negara Indonesia, maka dibentuklah panitia kecil yang bernama Panitia Sembilan. Panitia yang diketuai Ir. Soekarno ini bertugas untuk menyelesaikan rumusan dasar negara. Panitia Sembilan berhasil menyelesaikan tugasnya pada tanggal 22 Juni 1945 yang dinamakan Piagam Jakarta. Piagam Jakarta inilah yang akan menjadi cikal bakal dari Pancasila. space

Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Zalikha Farzana Ghassani

Pembahasan lengkap banget Ini yang aku cari!

Qisti Azka

Makasih ❤️

Nabila Bening

Ini yang aku cari! Makasih ❤️

Alexander Sapasuru

Pembahasan lengkap banget Mudah dimengerti Makasih ❤️

nabila hasanah

Pembahasan tidak menjawab soal

Iklan

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!