Jelaskan proses terjadinya transisi kepemimpinan yang terjadi di Kamboja mulai dari Norodom Sihanouk, Lon Nol hingga Pol Pot.

Pembahasan

Norodom Sihanouk adalah Raja Kamboja dari tahun 1941 sampai 1955 dan tahun 1993 sampai 2004. Setelah Perang Dunia Kedua, ia berkampanye untuk kemerdekaan Kamboja dari penjajahan Prancis, yang dilakukan pada 1953. Pada 1970, Norodom Sihanouk digulingkan dalam kudeta militer pimpinan Jenderal Lon Nol. Marshal Lon Nol adalah seorang politikus dan jenderal Kamboja yang menjabat sebagai Perdana Menteri Kamboja sebanyak dua kali, serta menjabat berulang kali sebagai Menteri Pertahanan. Kudeta tersebut berhasil dan Jenderal Lon Nol diangkat menjadi Presiden Republik Khmer. Lon Nol kemudian mengubah sistem pemerintahan Kamboja dari kerajaan menjadi republik. Namun pada masa pemerintahan Lon Nol, konflik tetap terjadi. Norodom Sihanouk dan pengikutnya bergabung dengan Khmer Merah, sebuah organisasi gerilya komunis yang didirikan pada 1960. Mereka menyerang tentara Lon Nol yang memicu perang saudara berkepanjangan di Kamboja. Di era Norodom Sihanouk, Kamboja tetap menjaga netralitas selama perang saudara Vietnam dengan memberikan sedikit dukungan untuk kedua belah pihak.Pol Pot dan Khmer Merahnya memanfaatkan situasi ini, untuk merebut kontrol pemerintahan. Hingga pada akhirnya, tahun 1975, Pol Pot berhasil mengambil alih kekuasaan Kamboja. Ia menjadi penguasa Kamboja dengan cara diktator.Pol Pot, lahir dengan nama Saloth Sar adalah seorang revolusioner Kamboja yang memimpin Khmer Merah dari tahun 1963 sampai 1997. Dari tahun 1963 sampai 1981, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Kamboja. Dengan demikian,transisi kepemimpinan yang terjadi di Kamboja mulai dari Norodom Sihanouk, Lon Nol hingga Pol Pot terjadi dengan cara kudeta kekuasaan hingga adanya penggabungan kekuatan untuk merebut kekuasaan dari Lon Nol.